Jakarta (ANTARA News) - PT Indofarma (INAF) berpotensi kehilangan pendapatan senilai Rp350 juta atas penarikan dua jenis obat produk perseroan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sekretaris Perusahaan INAF, Abdia Amtsi, dalam laporannya ke Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jumat, mengatakan bahwa dari 12 jenis obat berbahaya di pasar yang ditarik BPOM, dua jenis obat di antaranya yakni Flamesia (kategori obat branded generik obat dengan merek dagang) dan Nimesulide (Kategori obat berlogo) merupakan produksi INAF. "Potensi kehilangan pendapatan dari penjualan kedua produk ini maksimal Rp350 juta tahun ini atau hanya 0,02 persen dari proyeksi total penjualan perseroan 2007, walaupun saat ini masih terdapat stok bahan baku yang masih dimiliki senilai Rp25 juta dan stok produk di persediaan dengan nilai sekitar Rp90 juta," kata Abdia. Untuk mengurangi risiko ini, lanjutnya, perseroan telah mulai memasarkan produk pengganti yang mempunyai potensi penjualan yang lebih besar. Abdia tidak mengkhawatirkan atas penarikan kedua produknya ini tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kenerja perseroan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007