Ambon (ANTARA News) - Uskup Diosis Amboina, Mgr P.C Mandagi, menegaskan, manusia selalu lemah dan terbatas dalam menghadapi keganasan alam yang bukan saja sering melanda bangsa ini tetapi juga di berbagai belahan dunia.
"Manusia itu adalah lemah dan terbatas serta tidak mampu bukan hanya menghadapi keganasan alam, tetapi juga menghadapi dosa dan kejahatan," katanya, di Ambon, Senin malam.
Penegasan Mandagi disampaikan saat memimpin ibadah misa persiapan Natal di Katedral Keuskupan Amboina yang dihadiri Kapolda Maluku, Irjen Pol Royke Lumowa dan keluarga serta ribuan umat Khatolik.
"Kita lihat saja dalam kehidupan dunia dewasa ini, bagaimana manusia diperhadapkan dengan dosa korupsi dan sepertinya sulit diatasi sebab manusia sepertinya tidak mampu," tegasnya.
Dosa kekerasan, terlebih kekerasan seringkali atas nama agama, etnis, suku, tidak jarang manusia lemah dan terbatas menghadapinya termasuk dosa narkoba, perdagangan manusia, penghancuran hutan dan laut, bahkan hal kecil seperti menghadapi sampah yang bertebaran di mana-mana.
Dari dalam keluarga, ada dosa perselingkuhan, di mana seringkali manusia lemah dan terbatas.
Berhadapan dengan dosa dan kejahatan, kegelapan, tidak jarang manusia itu merasa kecil dan tidak mampu dan selalu jatuh meski sudah berjanji hidup sabar dan mengampuni serta rendah hati.
"Kita tidak bolah takut karena juru selamat telah lahir, dan kelahiran Yesus Kristus merupakan terang yang bercahaya dalam kegelapan sehingga walau pun kegelapan menakutkan kita tetapi orang percaya tidak akan takut," ujarnya.
Yang dirayakan pada Natal ini adalah terang mengalahkan kegelapan, cinta mengalahkan kebencian, kerendahan hati mengalahkan kesombongan, pengampunan mengalahkan balas dendam, sehingga perayaan Natal adalah perayaan cinta.
Ibadah misa Natal di Katedral tersebut mendapat pengawalan aparat gabungan TNI dan Polri serta pramuka dan Satuan Polisi Pamong Praja.
Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018