Pandeglang (ANTARA News) - Badan SAR Nasional (Basarnas) Banten kekurangan kantong jenazah untuk mengangkut korban meninggal dunia akibat bencana gelombang tsunami di Perairan Selat Sunda.

"Kami sudah habis persedian kantong jenazah sebanyak 100 kantong," kata Kepala Basarnas Provinsi Banten Zenal saat jumpa pers di Pos Utama Bencana Tsunami di Pandeglang, Senin.

Kehabisan kantong mayat akan menghambat proses pencarian, khususnya ketika tim menemukan jenazah di lokasi bencana, kata Zenal.

Saat ini, Basarnas terus melakukan evakuasi dan banyak menemukan korban tsunami yang sudah meninggal dunia.

Akibat kekurangan kantong itu maka petugas kesulitan untuk mengangkut jenazah ke kendaraan ambulans atau ke puskesmas. "Kami minta kekurangan kantong jenazah dapat terpenuhi," katanya.

Menurut dia, saat ini jumlah korban meninggal dunia di Kabupaten Pandeglang mencapai 287 orang dan kemungkinan terus bertambah, sebab korban gelombang tsunami masih banyak yang belum ditemukan.

"Kami minta kantong jenazah bisa terbantu karena saat ini sudah tidak memiliki," katanya.

Baca juga: BMKG: longsoran Gunung Anak Krakatau sebabkan tsunami
Baca juga: Kementerian BUMN gerak cepat salurkan bantuan bagi korban tsunami Selat Sunda

Pewarta: Mansyur
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018