Jambi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Jambi mengakui kewalahan mengatasi pengemis musiman yang jumlahnya kian banyak berkeliaran baik di permukiman warga maupun di pusat-pusat keramaian, bahkan ada pengemis dari luar daerah yang mampu menyewa hotel kelas melati.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahtreaan Sosial (PMKS) Kota Jambi, M Rawi di Jambi, Jumat mengemukakan, operasi penertiban terus dilakukan dengan melibatkan Satpol-PP, dan pengemis musiman itu tidak saja warga kota Jambi, namun dari luar daerah, termasuk provinsi tetangga.
Jumlah mereka pun sulit di data, karena mobilitas atau tempat mereka meminta-minta selalu berpindah-pindah, bagi yang terjaring tidak memiliki tempat tinggal dan saudara akan dibina di panti asuhan.
Sementara bagi yang mempunyai keluarga, akan dikembalikan ke orang tua atau saudaranya. Karena sudah menjadi kebiasaan dan mata pencaharian, mereka biasanya kembali beroperasi kendati harus main kucing-kucingan dengan aparat.
Pemerintah akan terus menggelar operasi penertiban hingga mereka jera, karena tidak semua pengemis itu berasal dasi keluarga miskin, bahkan yang datang dari luar kota menyewa hotel kelas melati selama mereka beroperasi di Jambi.
Untuk itu masyarakat diimbau untuk tidak mudah terpedaya ulah pengemis yang melakukan berbagai cara agar dikasihani, seperti pura-pura menjai orang cacat, menderita penyakit kusta, bahkan memanfaatkan bayi.
"Kalau ingin beramal membantu orang miskin dan anak yatim lebih baik disalurkan pada panti asuhan yang ada, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta," kata M Rawi.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007