London (ANTARA News) - Uni Emitar Arab (UEA) dan Qatar merancang untuk menguasai hampir separuh dari London Stock Exchange (LSE), kata sebuah sumber kepada AFP, Kamis. Kedua negara teluk tersebut telah sepakat untuk membeli gabungan 48 persen saham pasar bergengsi London dalam transaksi terpisah, kata sumber. Berita-berita mendorong negara-negara Timur Tengah memasuki jantung pasar keuangan Eropa. Perusahaan negara, Qatari Investment Authority, mengatakan pihaknya telah membeli 20 persen irisan (saham) LSE, yang merupakan bursa efek tertua di Eropa. Menurut sumber, saham tersebut dijual oleh para investor Amerika -- namun bukan pasar saham AS Nasdaq. Sebelumnya, grup UEA Borse Dubai menyepakati untuk membeli 28 persen kepemilikan LSE dari pasar saham Nasdaq AS sebagai bagian dari transaksi untuk berpatungan mengambilalih Nordic operator OMX. LSE tidak berkomentar tentang penjualan saham milik Nasdaq tersebut, namun menyambut baik pembeliannya oleh Qatar. "Dewan bursa sangat gembira untuk menyambut QIA sebagai sebuah investor jangka panjang di dalam perusahaan," kata LSE. Nasdaq berbasis di AS, yang telah menjadi pemegang saham terbesar LSE dengan kepemilikan 31 persen, bulan lalu mengatakan bahwa pihaknya ingin menjual sahamnya tersebut. "Qatar Investment Authority hari ini mengumumkan bahwa anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, Qatar Holding, telah membeli 20 persen kepemilikan saham di London Stock Exchange," kata QIA dalam sebuah pernyataan resminya. Tidak ada rincian keuangan transaksi yang diberikan dan QIA menekankan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana mengambilalih. "Baik QIA maupun Qatar Holding saat ini bermaksud membuat sebuah penawaran untuk LSE," katanya. Qatar, seperti kerajaan tetangganya, Dubai, sedang berupaya menjadi pusat perdagangan global di Timur Tengah. Kedua kerajaan memiliki sebuah regulator pasar independen. Sementara di Stockholm pada Kamis, Nasdaq dan Borse Dubai mencapai sebuah perjanjian untuk berpatungan mengambilalih operator pasar Nordic, OMX, dengan Borse Dubai mengambil 19,99 persen dari Nasdaq. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007