Colorado Springs (ANTARA News) - Pemenang Tour de France 2006 dari Amerika Serikat (AS), Floyd Landis, dicabut gelarnya dan dilarang ikut lomba dua tahun setelah kalah dalam banding terhadap temuan positif memakai doping, kata Agen Anti Doping AS (USADA), Kamis waktu setempat. Dalam pernyataannya, USADA mengatakan, Floyd Landis melakukan pelanggaran doping pada Tour de France 2006. Banding terakhir bagi Landis adalah ke pengadilan arbitrasi untuk olah raga. Juri arbitrasi AS mengatakan bahwa Landis, yang dalam pemeriksaan ternyata positif saat meraih kemenangan dalam tur dinyatakan bersalah karena dalam contoh air seninya ditemukan obat terlarang jenis testosterone sintetis. "Menyusul sidang pembuktian sembilan hari dan sidang panjang sebelumnya untuk mempelajari semua bukti dan kesaksian yang diberikan, mayoritas juri independen dari Asosiasi Arbitrasi Amerika (AAA)/pengadilan arbitrasi Amerika untuk olah raga (CAS) menyatakan contoh urin yang diberikan Landis setelah kemenangannya pada tahapan 17, positif mengandung testosterone," demikian pernyataan tersebut. Selain itu, "Akibat pelanggaran doping yang dilakukannya, Landis dikenai skorsing dua tahun dan membatalkan finis pertamanya dalam Tour de France 2006 dan semua yang berkaitan dengan hadiah uang." Ketua eksekutif USADA Travis Tygart menyambut baik keputusan itu. "Keputusan hari ini adalah kemenangan untuk semua atlet yang bersih dan tiap orang yang menghargai kejujuran dalam kompetisi. Keputusan ini membuktikan kepada mayoritas atlet Amerika yang berlomba dengan mengutamakan etika, bahwa USADA bertekad melindungi hak mereka untuk ambil bagian dalam kegiatan bebas obat terlarang," katanya. Iamenimpali, "Kasus ini benar-benar merupakan contoh menyedihkan lainnya tentang krisis karakter yang melanda atlet sekarang dan merusak prestasi jujur dari semua atlet yang berlomba dengan integritas." "Diharapkan akan dapat dipetik pelajaran berharga dari kasus ini bahwa para atlet lain yang mungkin tergoda untuk menipu akan mengakui bahwa tidak ada kehormatan bila kemenangan diraih dengan menggunakan doping," ujarnya. "Tiap orang yang bertugas dalam tim USADA punya satu prinsip dasar, 'lakukan apa yang benar'," kata Tygart. Landis merupakan pembalap pertama dalam 103 tahun sejarah Tour de France yang kehilangan gelar setelah dinyatakan bersalah melanggar doping, meski pemenang asal Denmark, Bjarne Ris, awal tahun ini mengakui bahwa dia menggunakan EPO ketika memenangi lomba pada 1996, tapi karena pengakuannya amat terlambat, gelarnya tidak dicopot, demikian laporan DPA. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007