Jakarta (ANTARA News) - TNI AL mengerahkan KRI Torani-860 dari Koarmada I dan KAL Sanca-815 dari Lantamal III Jakarta, dua KAL lainnya dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banten, serta prajurit untuk membantu penanganan korban tsunami Selat Sunda, Minggu.
TNI AL juga mempersiapkan KRI Teluk Cirebon-543 untuk dikerahkan ke lokasi bencana, kata Kadispenal Laksamana Pertama TNI Mohammad Zaenal dalam siaran pers.
"TNI AL mengerahkan sejumlah kapal dan prajurit ke lokasi terdampak tsunami sebagai reaksi awal penanggulangan bencana tersebut," katanya.
Selain itu, Korps Marinir TNI AL dari wilayah Jakarta telah mengerahkan Satgas Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) dengan kekuatan 100 personel yang dipimpin Danyon Kes 1 Marinir Mayor Laut (K) Mohamad Arifin.
Satgas itu dilengkapi dengan alat penunjang seperti tiga truk LC, dua truk SC, satu foreider, satu ambulans, satu mobil operasional, 100 unit pelampung, tiga set tenda, 20 set perlengkapan medis, dan 15 unit alat komunikasi.
Dalam waktu yang hampir bersamaan prajurit Marinir TNI AL dari Brigif 4 Marinir Lampung yang juga tergabung dalam Satgas PRCPB sejak pukul 08.00 WIB telah bergerak ke daerah terdampak bencana di Pulau Lagundi dan personel Lanal Lampung juga sudah dikerahkan ke wilayah Kalianda.
Dari informasi sementara yang dihimpun oleh jajaran TNI AL, akibat terjangan tsunami di wilayah Selat Sunda, Pos Angkatan Laut (Posal) Labuan rusak ringan dan Posal Sumur rusak berat.
Baca juga: Korban meninggal tsunami Lampung Selatan capai 48 orang
Baca juga: Korban jiwa tsunami Selat Sunda bertambah jadi 222 orang
Baca juga: SAR Tanggamus tunda evakuasi mahasiswa di Pulau Legundi
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018