Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di sejumlah perairan termasuk Selat Sunda sepanjang 22 hingga 25 Desember 2018.
"Dari bidang Meteorologi sudah memberikan peringatan potensi gelombang tinggi hingga 25 Desember," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono di Jakarta, Minggu.
BMKG menyatakan gelombang dengan tinggi 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan Sabang-Banda Aceh, perairan barat Aceh., juga di perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, perairan Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Sumatera dan Selat Sunda bagian selatan.
Selain itu gelombang tinggi berpeluang terjadi di perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali hingga Selat Lombok dan Selat Alas bagian selatan, perairan Pulau Sawu hingga Pulau Rote Kupang, Laut Timor selatan NTT, laut Sawu hingga selat Ombai, perairan selatan Flores, Samudera Hindia selatan Jawa hingga NTT, laut Natuna bagian Utara.
BMKG juga mendeteksi potensi gelombang tinggi di perairan Utara kepulauan Anambas hingga kepulauan Natuna, laut Jawa bagian barat, laut Flores, perairan kepulauan Baubau hingga kepulauan Wakatobi, Laut Banda bagian barat, perairan selatan Kepulauan Sermata hingga kepulauan Tanimbar, laut Arafuru bagian barat, laut Sulawesi, perairan Utara Sulawesi, perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud.
Perairan Bitung Manado, laut Maluku bagian Utara, perairan Halmahera, laut Halmahera, perairan Utara Papua Barat hingga Papua dan Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua juga berpeluang menghadapi gelombang tinggi.
Gelombang tinggi dan tsunami terjadi di kawasan Selat Sunda pada Sabtu malam (22/12), menimbulkan korban jiwa dan kerusakan di sebagian daerah Banten dan Lampung.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana, hingga Minggu pagi bencana itu telah menyebabkan 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan dua orang hilang di Pandegang dan Serang (Banten), serta Lampung Selatan.
Baca juga:
BMKG imbau masyarakat waspada kondisi gelombang Selat Sunda
Korban jiwa tsunami Selat Sunda bertambah jadi 43 orang
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018