Pandeglang, Banten (ANTARA News) - Mobil-mobil ambulans dari instansi pemerintah dan swasta pada Minggu mulai berdatangan menuju Tanjung Lesung, Panimbang, Kabupaten Pandeglang, untuk melakukan evakuasi menyusul terjangan gelombang pasang dan tsunami di kawasan pesisir tersebut pada Sabtu malam (22/12).

"Relawan sudah memasuki kawasan Tanjung Lesung untuk melakukan evakuasi," kata Edi (40), seorang warga Tanjung Lesung.

"Kami berharap semua korban tsunami bisa ditemukan," ia menambahkan.

Saat gelombang pasang dan tsunami terjadi pada Sabtu malam, yang merupakan awal libur panjang Natal dan Tahun Baru, kawasan Tanjung Lesung sedang padat wisatawan.

Edi mengaku sempat ikut terbawa ombak saat tsunami menerjang kawasan Tanjung Lesung, namun berhasil menyelamatkan diri. "Hanya luka bagian tangan dan kaki," katanya.

Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) menyatakan dampak tsunami dan gelombang tinggi yang menerjang pantai di Selat Sunda hingga Minggu pukul 07.00 WIB tercatat sudah menyebabkan 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan dua orang hilang. Korban tersebar di Pandeglang dan Serang (Banten), serta Lampung Selatan.

Baca juga:
Korban jiwa tsunami Selat Sunda bertambah jadi 43 orang
BMKG imbau warga pesisir Selat Sunda jauhi pantai

Pewarta: Mansyur
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018