Palembang (ANTARA News) - Meskipun secara resmi Golkar belum menetapkan dan Jusuf Kalla belum menyatakan kesediaannya untuk dicalonkan sebagai Capres pada Pemilihan Presiden 2009, tetapi Ketua Umum DPP Golkar ini berpeluang paling besar untuk menjadi Capres dari Golkar. "Meskipun JK (Jusuf Kalla) belum menyampaikan apakah bersedia atau tidak, tetapi jika Rapimnas membahas, maka JK berpeluang besar (untuk jadi Capres Golkar), tetapi tidak otomatis," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Agung Laksono, dalam pertemuan dengan jajaran DPD Golkar Sumatera Selatan, di Palembang, Jumat. Agung mengemukakan Kalla sampai saat ini belum memutuskan apakah akan bersedia atau tidak. "Kita tunggu saja. Yang penting kita jaga kekompakan, disiplin dan soliditas," katanya. Jika sudah diputuskan partai, kata Agung, seluruh jajaran harus menaati. Berdasarkan pengalaman, kekalahan terjadi karena ada kader yang tidak konsisten. "Jangan sampai ada dusta di antara kita," kata Ketua DPR itu. Mengenai mekanisme penentuan Capres Golkar, Agung menjelaskan dulu pernah ditetapkan melalui konvensi. Namun Konvensi tidak dilakukan untuk penentuan Capres Golkar tahun 2009. Konvensi sebenarnya baik, tetapi harus dilakukan evaluasi dalam beberapa hal. "Saya kira perbaikan adalah hal yang biasa. UUD 1945 saja sudah diamandemen empat kali," katanya mengenai mekanisme rekrutmen Capres. Apapun mekanismenya, kata Agung, semangatnya tetap tak berubah, yaitu demokratis dan terbuka. Agung juga mengemukakan penentuan Capres Golkar tidak tahun 2007 atau tahun 2008, tetapi tahun 2009, yaitu setelah Pemilu Legislatif. Pemilu Legislatif kemungkinan dilakukan April 2009, sehingga penentuan Capres Golkar sekitar Agustus 2009. Dikatakannya Golkar bertekad memenangi Pemilu Legislatif dan Pemilu untuk Presiden. "Kita ingin memperoleh hasil lebih baik dari hasil Pemilu 2004," katanya. Mengenai Pilkada Gubernur Sumsel, Agung menyatakan harus bergerak memenangkan calon yang telah ditetapkan, yaitu Alek Nurdin yang juga Bupati Musi Banyuasin dan Ketua DPD Golkar Sumsel. (*)
Copyright © ANTARA 2007