Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono, Kamis sore, menghadiri buka puasa bersama di kediaman Ketua DPR-RI Agung Laksono di Jalan Wydia Chandra III No 10, Jakarta Pusat.
Tampak hadir juga dalam acara "Safari Ramadhan" Presiden Yudhoyono ke pimpinan lembaga tinggi negara itu, --sebelumnya juga telah mengunjungi Ketua DPD Ginandjar Kartasasmita--, antara lain Mensesneg Hatta Rajasa, Menag Maftuh Basyuni, Ketua MPR Hidayat Nurwahid, Kapolri Jenderal Sutanto, Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, serta perwakilan negara sahabat.
Presiden yang mengenakan batik hijau dan kopiah hitam itu tiba tepat pukul 17.30 WIB, disambut tuan rumah yang kemudian menuju ruang tengah rumah kediaman Agung Laksono.
Agung Laksono memberikan sambutan singkat atas acara tersebut yang intinya tradisi buka puasa bersama setiap bulan Ramadhan adalah salah satu cara memperat silaturrahmi.
"Kita berkumpul tidak untuk bicara politik," ujar Agung.
Setelah itu, atau sebelum waktu berbuka puasa tiba, Ketua Muhammadiyah Din Syamsuddin membawa tausiah yang intinya mengajak seluruh umat muslim untuk memanfaatkan bulan suci Ramadhan ini untuk berdoa agar bangsa Indonesia diberi kekuatan dan mendapat ridho Allah.
"Di tengah-tengah berbagai musibah dan cobaan yang melanda, seperti gempa bumi yang terjadi di Bengkulu, Padang, dan Jambi, kita juga berdoa agar saudara-saudara kita dapat melangsungkan ibadah puasa dengan khusyuk," kata Din.
Para tamu yang jumlahnya sekitar dua ratus orang, tampak memadati ruang utama, teras dan tenda di hlaman rumah yang telah disediakan.
Usai berbuka, Presiden dan para tamu lainnya melakukan sholat maghrib bersama yang diimami Ketua MPR-RI Hidayat Nurwahid.
Sebelum meninggalkan tempat, Presiden dihadiahi lukisan dirinya, dalam bingkai berukuran 1,3X1,5 meter, hasil karya seni lukis Toto Sunu, pelukis asal Cirebon.
Pada kesempatan itu puluhan wartawan mengabadikannya dengan kamera foto dan kamera rekam.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007