Piala Menpora diserahkan oleh Wakil Ketua Umum III Persatuan Wushu Indonesia Bambang Supriyanto selaku ketua panitia kejuaraan kepada para pelatih KSB
Sasana KSB.
Sasana KSB meraih perolehan medali terbanyak dengan 69 medali emas, 86 medali perak dan 80 medali perunggu.
Posisi runner-up diraih Yayasan Inti Bayangan Jakarta dengan 17 medali emas, 19 medali perak dan 6 medali perunggu.
Sedangkan peringkat tiga adalah Sasana Wushu PMS dengan 12 medali emas, 11 medali perak dan 6 perunggu.
"Kami dari Surabaya bersatu sangat senang bisa merebut juara umum. Ini adalah suatu kebanggaan," kata Budiyono Santoso, salah satu pelatih wushu sasana KSB.
Budiyono mengungkapkan sasananya mengirimkan lebih dari 200 atlet untuk berlaga di Kejuaraan Kungfu Internasional Bali 2018 itu.
"Kompetisi di sini cukup bagus, semoga bisa dilanjutkan dua tahun lagi," kata pelatih yang akrab disapa A Shun itu.
Sementar itu, Ketua Panitia penyelenggara Bali International Kungfu Championship 2018 Bambang Supriyanto mengungkapkan bahwa pada tahun pertama penyelenggaraannya, kejuaraan kungfu yang digelar atas kerjasama PBWI dan Yayasan Garuda Dewa Wushu Indonesia itu sudah melebihi ekspektasi.
Tak kurang dari 700-an peserta dari 88 sasana wushu di Indonesia dan sejumlah peserta dari tiga negara, Makau, Norwegia dan Ukraina, turut berpartisipasi di kejuaraan tersebut.
Mereka memperebutkan medali dari 424 kategori yang dibedakan berdasarkan nomor pertandingan dan kelompok usia, mulai dari pemula hingga veteran.
Kejuaraan wushu Bali terbuka itu digelar untuk memperkenalkan kepada dunia wushu internasional bahwa atlet wushu Indonesia sudah mulai banyak yang memainkan gaya wushu tradisional.
Wushu tradisional pada dasarnya tak berbeda dengan Taolu atau wushu modern, tetapi kejuaraan ini menjadi penting karena penyelenggaraannya juga menjadi ajang pembibitan dan pembinaan serta sosialisasi kejuaraan wushu tradisional.
"Jelas kalo melihat dari apa yang kita rencanakan ini sudah sangat melebihi ekspktasi, sudah bagus sekali. Ini sudah membuktikan bahwa Bali International Kungfu Championship sudah terbukti sebagai suatu ajang prestasi yang patut kita teladani untuk membuat atau merencanakan ajang prestasi berikutnya," kata Bambang yang juga Wakil Ketua Umum III PBWI itu.
Oleh karena itu Bambang optimis untuk memasukkan kejuaraan kungfu tersebut ke dalam agenda dua tahunan PBWI.
"Tahun kedua yang jelas bukan hanya target tapi kami sangat optimis bahwasanya tahun kedua itu akan menjadi suatu agenda yang spektakuler karena akan kita hadirkan para juara dan legenda wushu maupun kungfu dari luar negeri ke indonesia," kata Bambang.
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018