Jakarta (ANTARA News) -- Era disruptif perlahan merangsek masuk ke segala sendi kehidupan manusia. Tak terkecuali sektor korporasi, yang notabene menjadi salah satu yang paling terdampak. Seluruh pemangku kepentingan di dalamnya dituntut untuk beradaptasi jika tidak ingin tersingkir dari jalur pertumbuhan, apalagi kompetisi di industri.
Hal ini lah yang disadari betul oleh BUMN reasuransi, Indonesia Re. Ditunjuk pemerintah sebagai Perusahaan Reasuransi Nasional (PRN), tentu BUMN ini mengemban tugas yang tidak mudah, yakni
untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional dengan cara mengurangi defisit neraca reasuransi yang disebabkan banyaknya premi reasuransi yang lari ke luar negeri.
Menyambut datangnya 2019, Indonesia Re menyelenggarakan event peningkatan kapasitas karyawan dalam bentuk Half Day Seminar yang menghadirkan motivator kenamaan Andrie Wongso, di Jakarta, Rabu.
"Jangan sampai kita menjadi manusia yang tidak peka, tidak mampu beradaptasi terhadap perubahan zaman," buka Andrie dalam paparannya.
Andrie memberi contoh, begitu banyak perubahan yang pada akhirnya mendisrupsi dan mengubah arah pola konsumsi manusia di seluruh dunia. Beberapa diantaranya adalah pemantik api yang menggerus penggunaan korek api, kalkulator yang membuat orang melupakan sempoa, hingga hadirnya layanan transportasi berbasis aplikasi daring yang menyingkirkan moda transportasi konvensional.
"Jangan salahkan siapa merebut bisnis siapa. Ini terjadi karena manusia sangat cepat menyesuaikan diri dengan ide baru dan perubahan dunia," tutur pemilik jargon Success Is My right ini.
Senada dengan Andrie, Direktur Keuangan Indonesia Re Eko Supriyanto Hadi, menganalogikan, seorang penebang kayu yang hebat harus rutin mengasah kapaknya agar dapat menebang pohon dengan baik secara berkesinambungan. Begitupun halnya dengan karyawan, yang harus mau untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan diri dalam rangka menghadapi era disruptif yang sesak akan tantangan.
"Intinya, kita harus work smarter, bukan work harder, dan siap untuk menghadapi perubahan," lanjutnya.
Eko menambahkan, event ini dirancang untuk meningkatkan motivasi segenap karyawan Indonesia Re dalam rangka menghadapi era disruptif dalam bentuk pasar yang kian berevolusi, sehingga akan ada beragam tantangan baru yang siap menghadang.
"Pasar begitu dinamis dalam 1-2 tahun terakhir. Kami memperkirakan, tahun depan (pasar) akan semakin menantang. Untuk itu, ajang ini diharapkan memberi semangat lebih agar para karyawan lebih siap secara mental," tambah Eko.
Pengembangan SDM sesuai ITMS
Pada kesempatan yang sama, Human Capital & Corporate Support Division Head Indonesia Re Endang Wulandari mengungkapkan, pihaknya terus mengasah kemampuan para karyawannya sesuai panduan Integrated Talent Management Systems (ITMS) yang ditetapkan oleh Kementerian BUMN, dimana Indonesia Re tengah merintis pengembangan talent setingkat kepala divisi (BOD minus 1).
"Sesuai ketentuan Kementerian, kami terus berupaya meningkatkan kontribusi kami terhadap Talent Pool BUMN," ungkapnya.
Sebagai catatan, ITMS merupakan sistem untuk mempersiapkan talent-talent terbaik pada setiap BUMN yang nantinya diplot untuk menjadi pemimpin masa depan. ITMS dirancang untuk menjamin ketersediaan dan kesiapan talent mengisi berbagai posisi kepemimpinan untuk menopang pertumbuhan BUMN yang berkesinambungan.
Endang melanjutkan, untuk semakin meningkatkan keterlibatan generasi muda di dalam struktur kepemimpinan perusahaan, pihaknya berkomitmen untuk terus membentuk talent hingga BOD minus 2.
"Sebagai BUMN, semua talent yang bekerja untuk kita pada dasarnya bukan milik kita. Dan merupakan kebanggaan bagi kami jika ada karyawan kami yang pad akhirnya ditunjuk oleh Kementerian untuk mengisi posisi kepemimpinan di BUMN lain," tukas Endang.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018