Jakarta (ANTARA News) - Gempa bumi magnitudo 5,2 yang mengguncang wilayah laut di sebelah timur laut Kabupaten Lombok Timur pada Jumat, 21 Desember 2018, pukul 17.43.56 WIB tidak berpotensi tsunami.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust).

Gempa bumi yang dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,0 dengan episenter terletak pada koordinat 8,35 LS dan 116,74 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 40 km arah timur laut Kota Selong, Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 10 km.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah laut di sebelah timur laut Kabupaten Lombok Timur ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik.

Berdasarkan laporan masyarakat gempa bumi dirasakan di daerah Lombok Timur V MMI, Lombok Barat, Sumbawa, dan Mataram IV MMI, Lombok Tengah III MMI, Karangasem dan Denpasar II MMI, dan Kubu I-II MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil permodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.*


Baca juga: Gempa 4,2 SR guncang Lombok Timur

Baca juga: MDMC-Lazismu hibur masyarakat Pohgading, Lombok Timur

Baca juga: Gempa 5 SR landa Lombok Timur

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018