Surabaya (ANTARA News) - Penggabungan (merger) antara Bursa Efek Surabaya (BES) dan Bursa Efek Jakarta (BEJ) diharapkan akan banyak membawa manfaat bagi pelaku bursa karena adanya potensi yang bisa lebih diberdayakan untuk mengembangkan Bursa Efek Indonesia (BEI). Direktur Perdagangan BES, Guntur Pasaribu, di Surabaya, Kamis, menjelaskan ada dampak merger yang bisa dimaksimalkan bersama-sama untuk mengembangkan BEI (nama bursa gabungan BES dan BEJ). Dengan merger, katanya, emiten akan diuntungkan karena tidak perlu mencatatkan (listing) lagi, sedangkan broker maupun dealer tidak perlu mengeluarkan biaya jaringan secara rangkap. Selain itu, dengan mergernya dua bursa di Indonesia tersebut akan diperoleh informasi terpadu, baik informasi pasar saham, pasar obligasi maupun pasar derivatif. "Sementara, biaya yang selama ini ditanggung bursa relatif tetap, tetapi produksi bisa semakin ditingkatkan," katanya. Mengenai Sumber Daya Manusia (SDM), menurut dia, tidak ada pengurangan. Tapi, bergabungnya lembaga bursa tersebut maka pemasaran bisa lebih terintegrasi. Menyinggung Kantor BES di Surabaya, Guntur menegaskan bahwa pihaknya berharap Kantor BES di Surabaya tetap dipertahankan meskipun BES dan BEJ pada Nopember 2007 akan merger. Kantor BES di Surabaya menurut rencana akan menjadi Kantor Perwakilan BEI di Surabaya. "Jadi, merger yang akan dilakukan diharapkan memiliki `double impact` baik impact `power` maupun `focus`," kata Guntur menandaskan. Dalam kesempatan itu Guntur juga menjelaskan mengenai aktivitas perdagangan di BES selama ini yang cenderung menunjukkan peningkatan. Meningkatnya aktivitas itu ia mengindikasikan dengan kapitalisasi pasar (market capitalization), baik saham maupun obligasi yang terus berkembang. Kapitalisasi pasar obligasi negara saat ini telah mencapai Rp461 triliun dan obligasi korporasi Rp81 triliun. Transaksi obligasi di BES selama ini rata-rata berkisar Rp8 triliun hingga Rp10 triliun, sedangkan transaksi saham rata-rata Rp3 triliun per hari. "Kapitalisasi pasar besar, transaksi besar, maka likuiditas tinggi. Dengan demikian, akan merangsang investor masuk ke bursa," katanya. Guntur juga menambahkan, dengan penggabungan BES dan BEJ nantinya diharapkan akan bisa diluncurkan produk-produk yang dapat memberi kenyamanan investor dari faktor resiko seperti Single Stock Future (Kontrak Berjangka Saham Individu).(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007