Kami dorong supaya bandara-bandara di wilayah Timur Indonesia dapat terus berkembang. Dengan kondisi geografis yang terdiri dari pulau-pulau, Indonesia memerlukan transportasi udara untuk menghubungkan dan menyatukan wilayahnya
Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mendorong penambahan jumlah rute dan frekuensi Bandara Namniwel di Namlea, Pulau Buru.
"Kami dorong supaya bandara-bandara di wilayah Timur Indonesia dapat terus berkembang. Dengan kondisi geografis yang terdiri dari pulau-pulau, Indonesia memerlukan transportasi udara untuk menghubungkan dan menyatukan wilayahnya”, ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana Banguningsih Pramesti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Bandara Udara Namniwel - Namlea terletak di Kabupaten Buru Provinsi Maluku yang berjarak kurang lebih 23 km dari kota Namlea.
Kehadiran bandara Namniwel - Namlea merupakan upaya peningkatan peran transportasi udara di Kabupaten Buru dan Buru Selatan yang diharapkan dapat membuka aksesibilitas masyarakat Pulau Buru.
Bandara Namniwel - Namlea mempunyai fasilitas yang lengkap yang siap melayani penerbangan yang selamat, aman dan nyaman bagi masyarakat yang menggunakan pesawat udara dari dan menuju pulau Buru.
Gedung terminal Bandara Namniwel memiliki luas 1.242 meter persegi sehingga mampu menampung 150 penumpang setiap harinya. Dengan landas pacu berukuran 1.350 meter x 30 meter, bandara ini dapat didarati pesawat jenis ATR-72 dan dengan luas taxi way 185 meter x 15 meter dan apron 170 meter x 45 meter, mampu menampung tiga Pesawat 2 ATR 72 dan satu Twin Other.
Dari Bandara Namniwel - Namlea tersedia angkutan antar moda menggunakan bus Damri dengan Rute Bandara Namniwel - Namlea menuju kota Namlea PP dengan jadwal keberangkatan dari kota Namlea 5.30 WIT tiba di bandara 06.00 WIT dan berangkat dari Bandara 07.40 WIT tiba di Kota Namlea 08.10 WIT yang berkapasitas 19 penumpang.
Untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan, Bandara Namniwel dilengkapi dengan dua unit X-Ray Bagasi, satu unit X-Ray cabin, "Walk Through Metal Detector" sebanyak tiga unit, "Hand Held Metal Detector" enam unit, satu unit Mobil Pemadam Kebakaran dan satu unit Mobil Ambulance.
Bandara yang seselai dibangun pada 2015 saat ini telah beroperasi.
Maskapai penerbangan yang melayani di Bandara ini adalah Wings Air dengan rute Ambon - Namlea PP lima kali seminggu dengan menggunakan pesawat jenis ATR 42 yang berangkat dari Ambon pukul 06.30 WIT tiba di Namlea pukul Namlea pukul 07.00 WIT, dan berangkat dari Namlea pukul 07.25 WIT tiba di Ambon pukul 07.55 WIT.
"Bandara yang merupakan Bandara pengganti Lapter AURI - Namlea dengan landas pacu 750 meter x 30 meter yang hanya mampu diterbangi pesawat jenis Twin Other atau Cassa dan tidak bisa di kembangkan lagi karena berada pada wilayah perluasan pengembangan kota Namlea Kabupaten Pulau Buru, " kata Polana.
Menurut dia, leberadaan Bandara Namiwel sangat membantu sektor ekonomi dan pariwisata yang sedang dikembangkan di Pulau Buru.
Ada beberapa destinasi wisata yang indah dan menarik untuk didatangi diantaranya Pantai Jikumerasa, Pantai Ako dan Air Terjun Waeura.
Sedangkan potensi ekonomi yang menjadi produk kebanggaan masyarakat pulau buru diantaranya Minyak Kayu Putih sebagai buah tangan wisawatan yang berkunjung ke Pulau Buru.
Seperti yang di katakan Abu Bakar Soamole salah satu penjual Minyak Kayu Putih di Desa Sawa, Kecamatan Liliyali Kabupaten Buru.
“Sekarang orang datang dan beli Minyak Kayu Putih untuk oleh-oleh. Semoga semakin banyak pesawat dan orang yang datang ke Pulau Buru supaya penjualan saya terus meningkat”, kata Abu Bakar.
Baca juga: Rata-rata ketepatan waktu maskapai 78 persen sepanjang 2018
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018