Arus kendaraan melambat, karena akses masuk ke Jalan Dr Ide Anak Agung Gde Agung ditutup untuk umum.
Tidak hanya itu, beberapa pengunjuk rasa tampak memarkirkan kendaraan roda dua-nya di halaman luar Oakwood, di sisi paling kiri jalan.
Di samping masalah parkir, beberapa ojek daring pun juga ikut menepi di sisi kiri jalan, sehingga ikut mengganggu kendaraan melintas.
Di tengah kepadatan itu, petugas keamanan Oakwood tampak berjaga dan meminta para pengendara tidak memarkirkan motornya di halaman depan gedung.
Tiga polisi yang berjaga juga meminta para demonstran untuk memarkirkan kendaraannya di dekat Pos Polisi Mega Kuningan, yang lokasinya sekitar 200 meter dari pintu depan Kedubes China.
Saat dikonfirmasi oleh Antara di lokasi, soeorang petugas dari Polri yang tengah berjaga, Komisaris Polisi Priyo mengatakan, lokasi parkir untuk pengunjuk rasa bukan di trotoar atau sisi jalan depan Oakwood.
“Parkir di dekat pintu masuk dari Jalan Prof Dr Satrio dekat Pos Polisi Mega Kuningan, masuknya dari sana semua. Di sini (dekat Oakwood, dan akses masuk ke Jalan Dr Ide Anak Agung Gde Agung tidak diperbolehkan untuk parkir motor maupun mobil,” sebut Kompol Priyo.
Walau demikian, banyak demonstran yang terlihat tak mengindahkan himbauan petugas dengan tetap memarkirkan motornya di trotoar Jalan Dr Ide Anak Agung Gde Agung dan di sisi kiri Jalan Mega Kuningan, khususnya di halaman depan Oakwood.
Beberapa kelompok umat muslim Indonesia berunjuk rasa dalam “Aksi Bela Uighur 2112” di depan Kedutaan Besar China, Jalan Mega Kuningan Nomor 2, Jakarta Selatan pada pukul 13.00 WIB.
Aksi itu merupakan respon terhadap kebijakan pemerintah China terhadap kelompok muslim Uighur yang dinilai keras oleh beberapa kelompok umat Islam di Indonesia.
Baca juga: Polisi terapkan pengamanan berlapis kawal aksi bela Uighur
Baca juga: 800 personel gabungan amankan aksi bela Uighur
Baca juga: Polisi tutup jalan jelang aksi bela Uighur
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018