Indonesia ingin tunjukkan persatuan kepada negara Arab

Kita tunjukkan kepada negara-negara Arab bahwa walaupun kita berbeda-beda, tetapi kita tetap satu

Riyadh (ANTARA News) - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan partisipasi sebagai tamu kehormatan Festival Janadriyah untuk menunjukkan persatuan bangsa Indonesia kepada negara-negara Arab.

"Kita tunjukkan kepada negara-negara Arab bahwa walaupun kita berbeda-beda, tetapi kita tetap satu," kata Puan di Riyadh, Arab Saudi, Jumat.

Puan mengatakan Indonesia memiliki 714 suku bangsa dan 17 ribu pulau dari Sabang sampai Merauke. Indonesia juga memiliki ribuan bahasa daerah, tetapi tetap bersatu dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Puan berharap partisipasi Indonesia sebagai tamu kehormatan Festival Janadriyah bisa meningkatkan hubungan erat dengan Arab Saudi, khususnya di bidang kebudayaan.

"Ini pertama kali Indonesia menjadi tamu kehormatan di Festival Janadriyah. Sebenarnya Indonesia tidak masuk ke dalam antrien, tetapi hubungan erat dengan Arab Saudi memberi Indonesia kesempatan untuk menjadi tamu kehormatan Festival ke-33," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi mengatakan dalam rangka sebagai tamu kehormatan Festival Janadriyah ke-33, Indonesia akan menampilkan beragam acara kesenian.

"Mulai dari tari tradisional, seni lukis, seni membatik, kaligrafi hingga seni kriya yang kita harapkan bisa menarik bagi para penonton Festival Janadriyah," katanya.

Didik mengatakan rangkaian acara telah dipersiapkan sejak pembukaan pada Kamis (20/12) hingga akhir festival pada 9 Januari 2019.

"Kegiatan ini melibatkan sekitar 180 orang penampil dari berbagai bidang keseniaan dan kebudayaan," jelasnya.

Festival Janadriyah adalah festival budaya dan warisan tahunan terbesar di Timur Tengah, yang diselenggarakan sejak tahun 1985. Festival Janadriyah ke-33 dibuka Raja Salman Bin Abdulaziz pada Kamis malam waktu Arab Saudi.

Pemilihan Indonesia sebagai tamu kehormatan merupakan keputusan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman.