Jakarta (ANTARA News) - Pakar Tanggung Jawab Sosial Korporasi (CSR) Thendri Supriatno mengapresiasi perluasan unit usaha Grup Lippo di bidang kesehatan melalui Rumah Sakit Siloam yang menyediakan layanan kesehatan yang mengakomodasi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Melalui siaran pers yang diterima Antara, Kamis (20/12) malam, Thendri mengatakan ketika perusahaan berbisnis dengan baik sekaligus memberikan perhatian pada lingkungan maka akan berdampak baik bagi lingkungan maupun bisnis perusahaan itu sendiri.

"Kemajuan ekonomi Indonesia belakangan ini tidak lepas dari dunia usaha yang memiliki bisnis di bidang-bidang yang membantu kemajuan pemerintah. Salah satunya adalah Grup Lippo yang dikenal dengan jaringan Rumah Sakit Siloam," kata Thendri.

Ketua Umum Corporate Forum For Community Development (CFCF) ini menilai minat dunia bisnis dalam membantu melakukan perbaikan pada masyarakat baik melalui program bisnisnya maupun program CSR sudah sangat baik.

Pihaknya pun berharap langkah Grup Lippo ini bisa menginspirasi rumah-rumah sakit lainnya untuk mengembangkan tanggung jawab sosial korporasi.

"Indonesia masih butuh banyak rumah sakit yang canggih, agar devisa kita tidak lari ke Malaysia ataupun Singapura," ujarnya.

Saat ini ada 35 Rumah Sakit Siloam yang memberikan layanan terhadap peserta BPJS Kesehatan dengan standar layanan yang tinggi. Puluhan RS tersebut tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.

Selain jaringan Rumah Sakit Siloam, Lippo Group juga mengembangkan jaringan Siloam Clinic yang menjadi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) BPJS Kesehatan. Hingga saat ini sudah ada 21 Siloam Clinic yang tersebar di berbagai lokasi. Siloam Clinic juga ikut mengambil peran untuk mendukung layanan BPJS Kesehatan.

BPJS Kesehatan sendiri menargetkan bisa menambah 1508 FKTP pada tahun 2019.

Baca juga: Sistem keuangan BPJS Kesehatan harus diperbaiki

Baca juga: BPJS jamin pelayanan kesehatan tiap bayi baru lahir

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018