Beijing (ANTARA News) - Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) segera memiliki kapal pemburu generasi terbaru berbobot mati 10.000 ton buatan dalam negeri setelah kapal itu berhasil menjalani uji laju berkecepatan tinggi.
Stasiun televisi resmi China CCTV melaporkan foto uji kecepatan tinggi kapal perang tipe 055 tersebut, namun tidak disebutkan lokasi perairannya.
Wang Yunfei, seorang pengamat dan mantan pejabat AL PLA, mengatakan bahwa tujuan dari uji coba di perairan tersebut untuk mengetahui kemampuan kapal tersebut melaju dalam kecepatan tinggi dan dalam melakukan koordinasi antarsistem.
"Sebelumnya kapal tipe 055 itu telah menjalani uji laju berkecepatan rendah, namun dengan kecepatan tinggi maka uji coba ini bisa dipercaya," ujarnya sebagaimana dikutip Global Times, Kamis.
Baca juga: Kapal induk China gelar latihan di Pasifik barat
Baca juga: PCA: China tak miliki hak sejarah atas Laut China Selatan
Setelah menjalani uji laju pada bulan Agustus lalu, kapal 055 telah beberapa kali melakukan pelayaran. Angkatan Laut PLA segera mendinaskan kapal perusak bersenjatakan rudal tersebut, seperti laporan CCTV.
Setelah selesai menjalani serangkaian uji layar, lanjut Wang, kapal itu masih harus melakukan serangkaian uji coba sistem komando persenjataan.
Menurut dia, proses itu membutuhkan waktu sekitar setengah tahun.
Selanjutnya China akan memiliki empat unit kapal 055. Dua unit disiagakan di Pelabuhan Dalian, Provinsi Liaoning (wilayah timur laut China yang berbatasan dengan Korut dan Korsel), sedangkan dua lainnya di Shanghai, pesisir Laut China Timur.
Dengan mempertimbangkan kebutuhan enam unit kapal induk dan kapal multiserang amfibi, maka China sedang berupaya memiliki sedikitnya 10 unit kapal 055 agar bisa membentuk gugus perang sekaligus pengawalan, demikian pendapat Wang.
Kapal tipe 055 yang panjangnya 180 meter dan lebar 20 meter itu dilengkapi dengan 112 baterai peluncur rudal vertikal yang mampu melontarkan rudal ke udara dalam segala situasi dan bentuk, seperti rudal udara, rudal antikapal penjelajah, rudal serangan darat, dan rudal antikapal selam. (T.M038)
Editor: Chaidar Abdullah
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018