Argamakmur (ANTARA News) - Pulau Enggano, berjarak 90 mil dari Kota Bengkulu yang semula diperkirakan hancur akibat guncangan gempa 7,9 SR ternyata nyaris tidak "tersentuh" gempa dan dalam kondisi aman dan tak ada kerusakan, kata Bupati Bengkulu Utara Imron Rosyadi. Ketika ditanya di Argamakmur, ibukota Bengkulu Utara, Kamis, ia menjelaskan, dari laporan yang masuk tidak ada rumah penduduk, bangunan pemerintah ataupun fasilias umum lainnya yang rusak di kawasan yang terletak di tengah Samudera Indonesia itu. "Kita semula sangat khawatir Enggano itu akan mengalami kerusakan total akibat guncangan gempa yang sangat besar, tapi ternyata daerah itu malah aman," kata Bupati. Dari delapan kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara, Enggano tak mengalami kerusakan, sedangkan tujuh lainnya rata-rata mengalami kerusakan, bahkan beberapa di antaranya seperti Batik Nau dan Lais mengalami kerusakan cukup parah. Menurut dia, saat gempa bumi pada 4 Juni 2000 berkekuatan 7,3 SR, Enggano yang berpenduduk 2.700 jiwa dengan luas wilayah 41.000 hektare merupakan kawasan paling parah mengalami kerusakan. "Atas dasar itulah ketika terjadi gempa bumi 7,9 SR pada Rabu (12/9), saya sangat khawatir jangan-jangan pulau itu sudah berantakan atau bahkan tenggelam, tapi ternyata kekhawatiran itu tak terbukti," ujarnya. Jika kekhawatiran itu terbukti, penangannya sangat sulit karena transportasi ke pulau itu hanya dilayani kapal Roro "Raja Enggano" dengan perjalanan 12 jam dan harus menempuh samudera yang gelombangnya cukup tinggi. Akibat gempa bumi berkekuatan 7,9 SR yang mengguncang Bengkulu pada Rabu (12/9), Bengkulu Utara bersama Muko Muko dan Kota Bengkulu merupakan daerah yang paling parah mengalami kerusakan. Guncangan gempa yang sangat kuat dirasakan masyarakat Bengkulu Utara itu mengakibatkan sebanyak 2.338 rumah warga mengalami rusak total, 4.368 rusak berat dan 4.775 rusak ringan. Selain itu, 44 unit rumah ibadah rusak total, dua rusak berat dan 16 rusak ringan, fasilitas pendidikan 244 unit rusak total, 174 unit rusak berat dan 44 rusak ringan, kanor pemerintah 42 unit rusak total, 28 unit rusak berat dan 28 unit rusak ringan. Kemudian, fasilitas kesehatan 66 unit rusak total, 34 unit rusak berat dan 42 unit rusak ringan, jalan dan jembatan 86 unit rusak total 111 unit rusak berat dan 37 unit rusak ringan, irigasi 46 unit rusak total, 31 unit rusak berat dan 42 unit rusak ringan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007