Deputy Country Director Huawei Indonesia Consumer Business Group, Lo Khing Seng, mengungkapkan posisi Huawei di pasar Indonesia menjadi pertimbangan Huawei tidak merilis Mate 20 X.
"Kita harus realistis belum semua konsumen mengetahui Huawei seperti apa. Dari empat yang ada, mana yang menjadi pemeran utama," ujar Lo Khing Seng dalam sesi wawancara usai peluncuran Mate 20 Series di Jakarta, Rabu.
Meski demikian, dia mengakui bahwa layar besar 7,2 inci dan stylus Huawei M Pen yang diusung Mate 20 X menjadi daya tarik tersendiri.
"Layar besar dan stylus itu menarik sekali sebagai akternatif yang lainnya. Kita menghadirkan Mate 20 dan Mate 20 Pro supaya ada gap," kata Lo Khing Seng.
Dia juga mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan bagi Huawei untuk menghadirkan produk premium lainnya ketika posisi Huawei telah jauh lebih bagus.
Huawei Mate 20 X dibekali baterai yang lebih besar dari Mate 20 dan Mate 20 Pro yaitu 5.000mAh, yang menyasar para penggemar game mobile.
Mate 20 X memiliki sistem pendinginan bernama Vapor Chamber yang menggunakan film graphene, yang diklaim 20 kali lebih cepat dari film tembaga.
Memiliki susunan trio kamera dan RAM serta ROM yang sama dengan Mate 20 Pro, Huawei Mate 20 X dijual dengan harga lebih mahal dari Mate 20 Pro, Rp11,999 juta, yaitu seharga 899 euro atau sekitar Rp14,8 juta.
Baca juga: Huawei resmi rilis Mate 20 dan Mate 20 Pro di Indonesia
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018