Melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Darmin menjelaskan PLTGU Jawa-1 merupakan salah satu pembangkit listrik penting yang akan menopang sistem kelistrikan Jawa-Bali.
Selain itu, PLTGU-1 akan menjadi pembangkit listrik terintegrasi pertama di Asia dan terbesar di Asia Tenggara, yang menggabungkan bisnis LNG dan bisnis independent power producer (IPP).
Pembangunan PLTGU Jawa-1 melibatkan lebih dari 20 perusahaan, baik dari dalam negeri maupun perusahaan internasional. Dengan nilai Rp26 triliun atau sekitar 1,8 miliar dolar AS.
Proyek ini dinilai akan menciptakan efek berganda bagi perekonomian wilayah Karawang, Bekasi, dan sekitarnya. Salah satunya adalah penyerapan tenaga kerja yang mencapai 5.000 orang pada masa konstruksi dan sekitar 200 orang pada masa operasi.
Pembangkit tersebut tersebut diproyeksikan mampu memiliki kapasitas hingga 1.760 MW dengan memanfaatkan 400 juta kaki kubik liquefied natural gas (LNG) per hari yang dikirim langsung dari Tangguh.
Pemerintah tidak hanya menetapkan proyek PLTGU Jawa-1 sebagai proyek strategis nasional, tetapi juga sebagai proyek prioritas dari Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).
"KPPIP mendukung penuh percepatan penyelesaian pembangunannya. Dalam proses persiapan financial closing, KPPIP telah memfasilitasi penyelesaian kesesuaian tata ruang, proses pengadaan lahan, dan penerbitan perizinan-perizinan yang dibutuhkan," kata Darmin.
Ia juga berpesan kepada Pertamina, PLN, dan semua pihak yang terlibat agar menjalankan kerja sama sesuai rencana yang telah ditetapkan, sehingga pembangunan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan waktu yang ditargetkan.
Turut hadir dalam acara peresmian pembangunan antara lain Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamaksyari, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Tadayuki Miyashita, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr, dan Direktur Pengadaan Strategis 2 PT PLN (Persero) Supangkat Iwan Santoso.
Dalam kesempatan yang sama, Nicke mengatakan pembangkit listrik dari gas merupakan salah satu langkah mendukung kebijakan pemerintah meningkatkan komposisi energi bersih sampai 2025.
"Pembangunan proyek ini, merupakan langkah strategis yang ke depannya akan menjalankan komitmen pemerintah dalam mendukung energi baru dan terbarukan," kata Nicke.
Baca juga: Tahun depan bakal dibuat pembangkit listrik tenaga sawit
Baca juga: Menperin apresiasi pembangkit listrik 30 MW milik Indorama
Baca juga: Pembangkit listrik EBT jadi solusi perubahan iklim
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018