Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) DKI Jakarta mengancam akan merazia tempat-tempat hiburan malam yang nekat buka melebihi aturan yang ada selama bulan suci Ramadan. Ketua PMII DKI Jakarta, Arif Rahmad, mengatakan hal itu di sela-sela aksi unjuk rasa untuk menuntut penutupan tempat hiburan malam di depan Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis. "Jam buka tempat hiburan malam dilanggar. Kondisi ini lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Semua tempat hiburan melanggar jam beroperasi," katanya. Ia menyesalkan Pemda DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya yang tutup mata dengan kejadian itu dan ada kesan justru melindungi para pengusaha. "Sudah seminggu bulan puasa tetapi tempat hiburan malam masih buka seperti biasa. Polisi dan Polda Metro Jaya telah tutup mata," katanya. Untuk itu, dalam waktu dekat ini, ia bersama ormas lain akan menggelar razia tempat hiburan malam. "Kami sedang koordinasi dengan ormas lain untuk menyisir tempat hiburan malam," katanya. Aksi unjuk rasa yang diikuti puluhan mahasiswa itu menuntut pertanggungjawaban Pemda DKI dan Polda Metro Jaya karena dinilai telah melindungi kemaksiatan di bulan Ramadan. "Kami mengajak masyarakat untuk bergerak bersama-sama melawan kemaksiatan dengan menutup tempat hiburan malam sekarang juga," ujar salah satu peserta aksi. Para mahasiswa juga mengajak masyarakat untuk membuka posko relawan anti-maksiat di Jakarta sebagai pusat perlawanan rakyat melawan maksiat. Massa juga membawa spanduk dan poster yang berisi kecaman kepada pemerintah dan polisi yang membiarkan tempat hiburan malam buka seperti biasa. Arif Rahmad mengatakan selain di depan Polda Metro Jaya, aksi akan dilanjutkan ke Balai Kota Pemda DKI Jakarta.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007