Jakarta, (ANTARA News) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi ini menguat sebesar 146 poin menjadi Rp14.365 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.511 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, Rabu mengatakan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan ini kemungkinan berakhir dengan naiknya tingkat suku bunga Fed, diikuti dengan pernyataan "dovish" terkait kebijakan moneternya pada tahun 2019.
"Spekulasi dovish itu yang membuat dolar AS melemah terhadap beberapa mata uang dunia lainnya, termasuk rupiah," katanya.
Ia menambahkan pasar juga sudah mengantisipasi kebijakan the Fed yang akan menaikan suku bunganya pada Desember 2018 ini sebesar 25 basis poin menjadi 2,5 persen.
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada menambahkan pelemahan dolar AS juga dipicu sikap pelaku pasar yang skeptis terhadap kondisi ekonomi Amerika Serikat yang dinilai mengarah ke resesi akibat masih adanya imbas perang dagang dengan Tiongkok.
"Pelaku pasar mulai mencermati negara dengan fundamental positif, Indonesia salah satunya sehingga berdampak pada mata uang rupiah," katanya.
Namun demikian, ia mengingatkan, pelaku pasar diharapkan tetap waspada berbagai macam sentimen yang dapat membuat laju rupiah kembali melemah.
Baca juga: Rupiah menguat seiring spekulasi longgarnya kebijakan Fed
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2018