Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memperkirakan jumlah sepeda motor yang mudik keluar dari wilayah Jabodetabek pada Lebaran tahun ini akan mengalami kenaikan dari 1.856.619 sepeda motor pada tahun 2006 menjadi 2.437.572 sepeda motor atau naik sebesar 31,29 persen. Hal tersebut disampaikan Dirjen Perhubungan Darat Departemen Perhubungan Iskandar Abubakar dalam jumpa pers usai rapat kabinet terbatas (Ratas) tentang persiapan Idul Fitri 1428 H di Kantor Presiden Jakarta, Kamis. "Salah satu kendala yang dihadapi nanti adalah pertumbuhan sepeda motor cukup tinggi yakni mencapai 30 persen (tepatnya 31,29 persen, red)," katanya dalam jumpa pers yang dihadiri Menko Perekonomian Boediono, Mendag Mari E Pangestu, Kapolri Jenderal Sutanto, dan Dirut Perum Bulog Mustafa Abubakar. Hadir pula dalam Ratas yang dipimpin Presiden Yudhoyono itu antara lain Wapres Jusuf Kalla, Menko Polhukam Widodo AS, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menag M Maftuh Bsyuni, dan Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto. Iskandar Abuabakar mengatakan, angka kenaikan jumlah sepeda motor dalam arus mudik itu berdasarkan pada pengamatan dalam beberapa tahun terakhir. Sementara itu, jumlah penumpang angkutan umum selama Lebaran juga diperkirakan akan mengalami peningkatan sekitar 5,7 persen dibandingkan tahun 2006. "Besarnya jumlah penumpang angkutan Lebaran tahun ini diperkirakan mencapai total 14,8 juta orang yang terdiri dari 1,7 juta orang adalah penumpang angkutan udara, 534 ribu penumpang angkutan laut, 2,6 juta penumpang angkutan kereta api, 7,2 juta penumpang angkutan jalan, dan 2,7 juta orang angkutan sungai danau dan penyeberangan," kata Iskandar. Namun secara umum, Iskandar Abubakar menyatakan bahwa masalah kesiapan transportasi cukup aman, mengingat setelah melihat permintaan dan penawaran serta kapasitas yang disediakan cukup besar. "Untuk jalan raya permintaan 7,2 juta penumpang sedangkan penawaran 15 juta penumpang, sehingga untuk transportasi jalan, ini bisa dipenuhi. Kecuali yang menjadi permasalahan nanti adalah kepadatan lalulintas yang mengakibatkan gangguan kelancaran sehingga dari Polri dan Pemda akan melakukan upaya di sepanjang angkutan darat supaya lancar," katanya. Di tempat yang sama, Kapolri Jenderal Sutanto mengingatkan pada pemudik yang menggunakan sepeda motor agar berhati-hati dan mentaati peraturan lalu lintas yang ada guna menghindari terjadinya kecelakaan. "Yang saya ingatkan adalah pengendara motor karena jumlahnya semakin meningkat. Mereka banyak yang merupakan pengguna motor baru, sehingga tentu belum berpengalaman untuk jarak jauh. Mohon diantisipasi untuk mencegah terjadinya kecelakaan," katanya. Kapolri mengingatkan agar para pengendara sepeda motor memperhatikan titik-titik tertentu sebagai tempat pemberangkatan dan tempat peristirahatan bagi pengguna sepeda motor. "Kalau Lebaran biasanya ingin cepat sampai dan kurang hati-hati sehingga sering celaka, kita mohon hati-hati dan tidak terburu-buru," katanya. Kapolri menambahkan, pihaknya juga menyediakan sejumlah titik-titik pemberangkatan bagi para pemudik yang menggunakan sepeda motor, antara lain di Monumen Nasional (Monas). "Titik pemberangkatan di DKI adalah di Monas, dan beberapa tempat yang lain. Silakan nanti berangkat bersama-sama secara bergelombang, ada jam-jamnya yang akan diumumkan oleh Direktorat Lalu Lintas," katanya. Sementara itu, Menko Perekonomian Boediono mengatakan, pada intinya dari segi kesiapan menjelang Lebaran yang terkait dengan penyediaan pasokan bahan-bahan pokok relatif cukup aman. "Ada berbagai barang termasuk yang sangat pokok, seperti beras, minyak goreng, gula, dan BBM yang jadi fokus pembahasan, itu semua aman. Kemudian masalah transportasi juga cukup aman, baik sarana, prasarananya, infrastruktur, dari berbagai moda," katanya. Dari aspek persiapan dan perbaikan jalan, katanya, ditargetkan bahwa pada H-10 semua kegiatan perbaikan dan pelebaran jalan harus sudah selesai. Sementara itu, Menteri Perdagangan Mari E Pangestu mengatakan, persediaan kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) selama bulan puasa dan menjelang lebaran masih normal dan tidak ada laporan mengenai gejolak harga. "Dari segi kesediaan bahan pokok aman. Bahkan untuk daging, ayam, telur, baik dari segi produksi maupun rencana produksi, dilaporkan oleh para produsen aman sampai akhir tahun. Perkembangan harga tidak menunjukkan gejolak tinggi," katanya. Ia menambahkan, untuk beras, gula, minyak goreng juga menurut pantauan tidak ada kekhawatiran dari segi gejolak kenaikan harga, kecuali untuk barang yang tidak tahan lama, seperti cabe, daging, telur dan ayam yang akan mengalami gejolak sesaat saat permintaan meningkat pada Hari Raya. Berdasarkan pengalaman, saat Lebaran selalu terjadi kenaikan permintaan sekitar 10-20 persen di masa puasa dan Lebaran, sehingga harga biasanya naik antara 1-10 persen tergantung jenis komoditinya. Biasanya yang mengalami kenaikan lebih tinggi adalah barang yang tidak bisa disimpan, seperti cabe, daging, dan ayam. "Gejolak sesaat seperti ini terjadi setiap tahun, dan masyarakat juga perlu mengantisipasinya," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007