Bandung (ANTARA News) - Rencana menjual Persib Bandung seharga Rp50 miliar menyusul krisis keuangan yang dialami pengelola kesebelasan itu, telah mengundang komentar Gubernur Jawa Barat, H Danny Setiawan, yang dengan tegas meminta agar rencana tersebut ditelaah secara matang dan hati-hati. "Saya rasa masih banyak cara untuk menyelamatkan Persib Bandung agar tetap bisa berkompetisi. Tak hanya Pemkot Bandung, semua pihak termasuk bobotoh harus dilibatkan," kata H Danny Setiawan di Bandung, Kamis. Ia mengaku tidak yakin Persib Bandung akan benar-benar di jual ke pihak swasta. Kalaupun terjadi, ia berharap Persib mendapatkan solusi terbaik sehingga tetap bisa berprestasi. Orang nomor satu di Jawa Barat itu mengaku terkejut dengan rencana penjualan tim Juara Liga Indonesia I itu (1994/1995). Namun, bila mengacu pada aturan penggunaan APBD, opsi penjualan itu bisa saja menjadi jalan keluar bagi sebuah tim. "Walikota Bandung hingga saat ini belum mengabari saya, baru di koran saja. Saya yakin walikota sudah mempersiapkan format untuk Persib ke depan," katanya. Pada kesempatan itu, Gubernur Jabar juga mengetuk kepada para suporter dan penggemar Persib untuk turun langsung memikirkan langkah ke depan tim kebanggaan Kota Bandung dan Jawa Barat itu. "Pendukung Persib kan banyak yang kaya-kaya, mereka pasti mampu bila bergabung. Saya yakin akan ada jalan keluar bagi Persib," katanya. Ia menyebutkan, anggaran membiayai tim sepak bola memang cukup besar. Ia setuju tim sepak bola dikelola secara profesional, meski harus ditemukan format terbaik yang tepat untuk tim-tim yang saat ini kebanyakan milik pemerintah daerah/ kota. Gubernur mengatakan, selama ini Pemprov memberi bantuan kepada Persib meski nilainya tidak mencukupi untuk membiayai tim. Hal itu karena masih banyak cabang olah raga lainnya yang harus dibantu oleh pemerintah daerah. Katika ditanya peluang Pemprov Jabar `membeli` Persib Bandung, Gubernur Jabar menyebutkan sulit direalisasikannya karena kondisinya sama. "Persib harus ditangani secara profesional, Persib sebenarnya laku dijual untuk menggaet sponsor," katanya. Ia berpendapat, yang paling memungkinkan Persib melakukan merger dengan pihak swasta sehingga bisa melakukan sharing anggaran. Langkah Terbaik Sementara itu penjualan Persib Bandung telah mendapat dukungan dari beberapa anggota DPRD Kota Bandung. Langkah tersebut merupakan langkah terbaik untuk mendorong "Persib Mandiri". "Apapun yang akan diambil oleh manajemen Persib yang penting tidak membenani APBD," kata Safaat Hodijat, angota DPRD Kota Bandung dan Fraksi Golkar. Anggaran bagi Persib Bandung selama ini tergantung anggaran dari APBD Kota Bandung. Bantuan dan sponsor yang terjaring selama ini hanya memasok sebagian kecil kebutuhan Persib. Sementara itu di balik rencana penjualan Persib, beberapa bobotoh khawatir mereka kehilangan kebanggaan terhadap Persib. Selain itu mereka khawatir nasib Persib akan sama dengan Persijatim Jakarta Timur yang kini menjadi Sriwijaya FC dan berhome base di Palembang. Salah satunya bobotoh (suporter) Persib, Dani (22) mengaku setuju dilakukan berbagai upaya untuk mendorong prestasi dan kelangsungan Persib Bandung, termasuk opsi penjualan ke pihak swasta. Hanya saja mereka minta agar Persib tetap berada di Bandung. "Pikirkan dulu sebelum menjual, jangan sampai kami kehilangan Persib," kata Dani. Namun ia meminta agar proses perubahan cara kelola dan penanganan Persib itu dikaji dan atas pertimbangan yang matang, sehingga masa depan Persib bisa tetap terjaga.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007