"Status tanggap darurat sudah dicabut, sekarang masuk masa pemulihan, dengan melakukan perbaikan-perbaikan rumah warga," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam jumpa media di Balai Kota, Selasa.
Bima mengatakan, total pendanaan yang diperlukan untuk penanganan bencana didapatkan dari hasil pendataan yang dilakukan di lapangan oleh camat, lurah, RT dan RW.
Ia menyebutkan, Pemerintah Kota Bogor melalui APBD telah mengucurkan dana sebesar Rp1,4 miliar yang diperuntukkan untuk tanggap darurat, bukan fisik (bangunan).
Tanggap darurat yang dimaksudkan, bantuan hunian sementara atau kontrakan, pasokan pangan untuk dapur umum di pengungsian, kasur, selimut, tas sekolah, dan perlengkapan lainnya, serta operasional petugas dan juga relawan.
"Juga disalurkan 5.000 lembar asbes, serta terpal 1.000 lembar," katanya. Selain dari APBD kota, Pemerintah Kota Bogor juga mendapatkan bantuan dana dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp5 miliar.
Dana dari pemerintah Provinsi Jabar ini lanjut Bima, akan diperuntukkan bagi perbaikan 1.012 rumah warga yang memiliki alas hak. Besarannya setiap rumah mendapatkan Rp11.200.000 maksimal.
"Pemkot Bogor juga menerima bantuan donasi dari masyarakat melalui rekening Solidaritas Bogor sebesar Rp766 juta, dan rekening Dinas Sosial Rp345 juta lebih," katanya.
Bima menambahkan, progres saat ini setelah masa tanggap darurat selesai, warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Ada beberapa warga yang rumahnya rusak berat memilih mengontrak di tetangga dekat, yang biaya sewanya difasilitasi oleh Pemkot Bogor.
Menurutnya, bencana angin puting beliung ini skalanya cukup masif, kerusakan fisik yang ditimbulkan mencapai 1.821 unit rumah yang rusak.
"Rasanya belum pernah ada bencana yang sebesar ini sebelumnya di Kota Bogor," kata Bima.*
Baca juga: Bogor cairkan Rp1,5 miliar untuk pemulihan bencana puting-beliung
Baca juga: Bogor minta Rp15 miliar pemulihan pasca puting beliung
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018