Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, lagi-lagi memainkan peranan yang membuat nasib sejawatnya, Jose Mourinho, kembali kehilangan pekerjaannya lagi.
Mourinho dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Manchester United sebagaimana diumumkan pihak klub pada Selasa, tak sampai 48 jam setelah Liverpool memenangi pertandingan berat sebelah dengan skor 3-1 di Anfield untuk laga pekan ke-17 Liga Inggris.
Tentu saja kekalahan itu bukan satu-satunya alasan Mourinho kehilangan pekerjaannya, mengingat United minim hasil positif sepanjang musim ini walaupun lolos dari fase penyisihan grup Liga Champions.
Namun, kekalahan dari kubu besutan Klopp dalam laga yang kerap dikenal sebagai Derby Barat Laut Inggris itu seolah menjadi batas toleransi kesabaran manajemen United.
United saat ini tertahan di urutan keenam dengan koleksi 26 poin, terpaut delapan poin dari peringkat kelima Arsenal (34), yang kian menyulitkan mereka mencapai ambisi empat besar.
Baca juga: Jose Mourinho dipecat
Uniknya, ini bukan kali pertama Klopp berperan terhadap nasib Mourinho.
Tiga tahun silam, Mourinho juga dipecat dari kursi pelatih Chelsea pada 17 Desember 2015, hanya beberapa pekan setelah mereka menelan kekalahan 1-3 melawan Liverpool yang kala itu baru ditangani Klopp selama beberapa pekan.
Berbanding terbalik dengan kali ini, Klopp dan Liverpool menjadi faktor kesekian dari pemecatan Mourinho yang terjadi setelah dua kekalahan beruntun melawan Bournemouth dan Leicester City.
Sebelumnya, pada 2013 Klopp juga turut andil membuat Mourinho kehilangan pekerjaannya sebagai pelatih Real Madrid.
Kala itu, Klopp bersama Borussia Dortmund sukses menyingkirkan Madrid di semifinal Liga Champions, sebelum kemudian Mourinho berpisah dengan raksasa Eropa tersebut di pengujung musim.
Baca juga: Mourinho sebut dua gol Shaqiri sarat keberuntungan
Baca juga: Shaqiri "supersub", Liverpool bungkam Manchester United 3-1
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2018