Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva memastikan bahwa Presiden Vladimir Putin akan melakukan kunjungan kenegaraan setelah pemilu serentak di Indonesia pada April 2019 dilaksanakan.
"Hubungan bilateral kita sangat positif dari berbagai konteks selama setahun ini, meskipun sayangnya kita tidak berkesempatan mewujudkan kunjungan presiden kami karena masalah teknis, tetapi saya harap tahun depan bisa terlaksana, tentunya setelah pemilu," kata Vorobieva dalam keterangan pers bulanan dan acara tutup tahun di Kedutaan Besar Rusia, Jakarta, Selasa.
Terkait alasan waktu kunjungan Putin yang dijadwalkan pascapemilu 2019, Vorobieva memahami bahwa perhatian pemerintah dan rakyat Indonesia tentu akan lebih tertuju pada kesuksesan penyelenggaran pemilu yang aman dan damai.
"Kami menghormati proses demokrasi di Indonesia dan akan mendukung apapun pilihan rakyat Indonesia," kata dia.
Meskipun belum bisa menyebutkan tanggal pasti soal kunjungan Putin ke Indonesia, namun Vorobieva mengindikasikan bahwa kepala negara Rusia dipastikan berkunjung ke Indonesia pada 2019 dengan agenda yang telah dipersiapkan kedua belah pihak.
"Kita punya agenda yang padat, salah satunya yang terpenting penandatanganan perjanjian kemitraan strategis Rusia-Indonesia," kata dia.
Kerangka perjanjian kemitraan strategis Indonesia-Rusia mulai dibahas setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berkunjung ke Jakarta pada 2017 dan Menlu RI Retno Marsudi melakukan kunjungan balasan ke Moskow pada Maret 2018.
Menurut Vorobieva, kehadiran Presiden Putin ke Indonesia akan makin menegaskan arti penting Indonesia bagi Rusia, salah satunya di bidang perdagangan, yang pada 2017 lalu mencapai 3,2 miliar dolar AS atau meningkat 25 persen dari tahun sebelumnya.
Indonesia juga tengah menunggu pengiriman 11 pesawat tempur Sukhoi SU-35 dari Rusia yang menurut kontrak akan dilakukan pada 2019.
"Rasanya saya tidak bisa cukup menekankan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat penting bagi Rusia, terutama setelah Rusia dan ASEAN telah lebih dulu menjadi mitra strategis yang disepakati dalam KTT ASEAN-Rusia di Singapura pada November lalu dan Indonesia adalah negara kunci di ASEAN," kata Vorobieva.
Baca juga: Duta besar Rusia minta Indonesia tunggu proses produksi Sukhoi Su-35
Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018