Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatakan kenaikan harga minyak dunia yang mencapai sekitar 82 dolar AS per barel tidak akan mempengaruhi penyediaan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) selama bulan puasa dan Lebaran.
"Tidak akan berpengaruh, karena berapapun subsidinya kita bayar. Karena kita juga dapat dari penerimaan negara (hasil penjualan minyak mentah. red)," katanya di Kantor Presiden Jakarta, Kamis, sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas tentang persiapan Idul Fitri 1428 H.
Mengenai ketersediaan BBM menjelang dan selama Idul Fitri 1428 H, Purnomo menjelaskan stok BBM rata-rata untuk premium, kerosin (minyak tanah) dan solar saat ini cukup untuk 20 hari.
"Kita sudah mempersiapkan dengan baik karena seperti biasanya setiap tahun Pertamina sudah mempersiapkannya. Kebutuhan per tahun sekitar 17 juta kilo liter, terutama untuk premium dan minyak tanah," katanya.
Untuk kebutuhan energi menjelang dan selama Hari Raya Idul Fitri mendatang, lanjutnya, pemerintah memang memfokuskannya pada kebutuhan BBM.
"Karena untuk listrik, ini biasanya kegiatan industri di pabrik-pabrik berhenti sehingga kebutuhan beban listrik berkurang," katanya.
Sedangkan untuk mengatasi kebutuhan BBM itu, kata Purnomo, memang perlu dipersiapkan dengan baik, karena menyangkut arus mudik Lebaran, terutama untuk transportasi dari arah barat ke arah timur.
"Untuk itu, kita akan persiapkan dan biasanya kita lakukan dengan stok-stok yang `mobile`. Jadi tangki-tangki itu kita siapkan di sepanjang jalur Pantura," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007