Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kota Jakarta Barat bersama Bank Indonesia meresmikan program terbaru yakni Kampung Penanganan Sampah Terpilah (KPST) yang diharapkan dapat mengurangi volume sampah rumah tangga.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat Edy Mulyanto di Jakarta, Senin mengatakan program tersebut merupakan salah satu wujud instruksi Gubernur DKI Jakarta perihal pengurangan volume sampah.
"Program KPST merupakan tindaklanjut Intruksi Gubernur DKI Jakarta terkait penanganan sampah di Ibukota. Delapan KPST yang merupakan perwakilan RT di delapan kecamatan akan dibina untuk mengolah sampah organik atau sisa makanan menjadi pupuk kompos cair maupun padat," ujar Edy.
Edy mengharapkan dengan apdanya program tersebht setiap rumah tangga sudah harus memilah sudah harus memilah sampah dari rumah antara sampah anorganik dan sampah organik.
Sudin Lingkungan Hidup Jakbar bekerjasama dengan Bank Indonesia memberikan sarana berupa tong komposter untuk pengolahan lebih lanjut
produksi sampah organik menjadi kompos.
Di sisi lain, kerjasama yang berkesinambungan dengan Bank Indonesia diantaranya adalah sosialisasi program bersama GENBI (GenerasI Baru Indonesia), dimana ada 100 orang mahasiswa penerima beasiswa BI direkrut untuk sosialisas KPST.
Edy menargetkan, program KPST akan terus bergulir sehingga ditargetkan 56 kelurahan di Jakarta Barat akan memiliki satu kampung pengelolaan sampah terpadu.
"Di tahun 2020, kami menargetkan setiap RW di Jakarta Barat memiliki satu RT untuk menjadi KPST sehingga permasalahan sampah organik di Jakarta Barat tuntas," paparnya.
Baca juga: ITF Sunter dirancang penuhi standar lingkungan Uni Eropa
Baca juga: DKI Jakarta sediakan 2.000 tempat sampah tambahan pada malam pergantian tahun
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018