Washington (ANTARA News) - Menkeu AS, Henry Paulson mengatakan kepada Kongres AS, Kamis atau Rabu waktu setempat, AS akan segera menyentuh batas atas (plafon) utang pemerintah pada 1 Oktober, sehingga mendesak adanya plafon baru, dengan mengatakan pentingnya menjaga "kepercayaan penuh dan kredibilitas" AS, apalagi pada masa krisis pasar finansial seperti ini. Plafon utang pemerintah AS adalah 8,965 triliun dolar AS. Jika Kongres tidak menaikkan plafon utang, negara itu terancam tidak bisa melakukan pinjaman untuk membiayai operasional pemerintah dan membayar obligasi yang jatuh tempo. AS tidak pernah gagal bayar utang mereka, namun keputusan apakah plafon utang dinaikkan atau tidak berarti perang panjang di Kongres AS. Paulson menyurati para pemimpin Kongres bahwa menurut data yang ada, Depkeu memperkirakan plafon atas bakal terlewati pada 1 Oktober, hari pertama tahun anggaran baru. Proyeksi tersebut tidak memperhitungkan langkah-langkah yang diambil pemerintah, seperti menarik investasi dari beberapa "trust fund" untuk memberi ruang ekstra sampai Kongres akhirnya menyetujui kenaikan plafon. Bulan ini, Komite Keuangan Senat menyetujui kenaikan plafon utang menjadi 9,82 triliun dolar AS. Kenaikan 850 miliar dolar AS merupakan kelima kali sejak mulai berkuasanya pemerintahan Presiden Bush pada 2001. "Kepercayaan penuh dan kredibilitas AS, merupakan aset nasional dan patokan dari sistem finansial global," kata Paulson dalam suratnya, seperti dikutip AP. "Melihat perkembangan terakhir di pasar finansial, yang mungkin akan lebih buruk oleh ketidakpastian di pasar uang, Saya mendesak Senat untuk menyetujui RUU yang disampaikan oleh Komite Keuangan untuk meningkatkan plafon utang segera." Utang pemerintah merupakan akumulasi dari defisit anggaran tahunan, yang harus dibiayai dengan pinjaman. Partai Demokrat menyalahkan kebijakan pemotongan pajak dan perang di Irak yang dijalankan Bush hingga terjadinya rekor utang itu. Sebaliknya, Partai Republik mendukung kebijakan pemotongan pajak dan mengatakan defisit sedang berada pada tren menurun, sebagai akibat dari stimulus ekonomi kebijaka tersebut. AS mencatat surplus anggaran selama empat tahun terakhir sebelum 2001, masa awal Bush. Setelah itu, defisit terjadi, meski kemudian sempat turun. Pemerintahan Bush sendiri kemudian mengajukan anggaran ke Kongres pada Februari yang memproyeksikan akhir defisit pada 2012. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007