Pada dasarnya penyandang disabilitas mempunyai hak yang sama seperti manusia normal lainnya. Hak Asasi Manusia (HAM) tidak membedakan orang berkebutuhan khusus itu dengan warga pada umumnya
Oleh Abdul Azis Senong dan Yusran
Baubau, Sultra, 17/12 (ANTARA News) - Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menunjukkan diri sebagai daerah yang ramah bagi warga penyandang disabilitas, dengan wujud pemerintah daerah itu berkomitmen menyediakan pelayanan publik kepada kaum yang berkebutuhan khusus itu.
Wali Kota Baubau, AS Tamrin di Baubau, Senin, pada peringatan Hari Disabilitas 2018 dengan tema "Membangun Baubau Inklusi dan Ramah Disabilitas" itu, menegaskan, pada dasarnya penyandang disabilitas mempunyai hak yang sama seperti manusia normal lainnya. Hak Asasi Manusia (HAM) tidak membedakan orang berkebutuhan khusus itu dengan warga pada umumnya.
"Saya berharap peringatan ini dapat menjadi dorongan semua pihak untuk turut memberikan kepedulian dan perhatiannya kepada warga penyandang disabilitas," katanya pada kegiatan yang juga Wakil Wali Kota La Ode Ahmad Monianse, Ketua DPRD Kamil Adi Karim, Sekot Baubau Roni Muhtar, Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Cabang Baubau, La Ode Fridi dan siswa-siswi Sekolah Luar Biasa (SLB).
Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan pemeriksaan kesehatan dan konsultasi psikiologi, pameran hasil karya SLB, penyerahan bantuan alat bantu bagi penyandang disabilitas, dialog membangun Baubau inklusi dan ramah disabilitas, serta hiburan yang ditampilkan penyandang disabilitas Baubau.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Baubau, Lia Amalia Muchlisi mengatakan, total jumlah penyandang disabilitas miskin dan rentan miskin di Kota Baubau yang tercatat sebanyak 795 orang. Paling banyak disabilitas ketegori cacat fisik.
"Itu tersebar di sejumlah kelurahan di Kota Baubau. Bisa saja jumlah masih lebih banyak, karena mungkin belum semua terdata 2018 ini. Dan Alhamdullilah, kita satu-satunya di Sulawesi Tenggara yang mengadakan peringatan Hari Disabilitas ini," katanya.
Sebagai bentuk perhatian, pihaknya juga mengupayakan bantuan bagi penyandang disabilitas dari APBN, APBD Sultra dan APBD Baubau.
"Dari dana dekonsentrasi tahun ini kita menyalurkan 23 unit berupa alat dengar, tongkat penyangga dan kursi roda buat personal," katanya.
Menurut dia, perhatian terhadap disabilitas ini akan jauh lebih meningkat lagi pada 2019, karena sedikitnya, ada tiga jenis bantuan sudah masuk komitmen untuk disalurkan.
Baca juga: Mensos: disabilitas jangan merasa warga kelas dua
Baca juga: Yuk, ramah pada disabilitas
Baca juga: Akses ramah disabilitas masih perlu diperbaiki
Pewarta: Abdul Azis Senong dan Yusran
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018