Di Waduk Cengklik, pohon yang ditanam yakni sebanyak 1.500 bibit pohon mangga, kelengkeng, dan rambutan
Boyolali, Jateng, (ANTARA News) - Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo bersama masyarakat melakukan penanaman pohon jenis buah-buahan, dalam Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air di kawasan Waduk Cengklik, Desa Sobokerto, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin.
Kegiatan tersebut dihadiri Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PPLP) Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dodi Krispratmadi didampingi Kepala BBWS Bengawan Solo Charisal Akdian Manu, dan masyarakat setempat.
Direktur PPLP Dodi Krispratmadi mengatakan penanaman pohon di kawasan itu adalah kegiatan rutin yang hampir setiap saat dilakukan untuk menjaga kelestarian air.
"Agar lahan kritis bisa diperbaiki kembali pulih, terutama yang di kawasan sungai dan waduk untuk menjaga tata air," katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat mengurangi keramba ikan di Waduk Cengklik karena dapat mencemari air.
Ia menjelaskan pakan ikan di keramba itu mengandung fosfor yang diminati tanaman air, seperti enceng gondok.
"Ada pelet pakan ikan itu, tanaman enceng gondok akan tumbuh subur sehingga terjadi pencemaran air dan pemanfaatan waduk untuk irigasi terganggu," katanya.
Kepala BBWS Bengawan Solo Charisal Akdian Manu mengatakan penanaman pohon adalah untuk menghidupkan lahan kritis, salah satunya di kawasan waduk itu. Sebelumnya, hal serupa dilakukan di Klaten.
Kegiatan pada Senin ini juga dilakukan di 34 provinsi yang dipusatkan di Waduk Jatigede, Jawa Barat.
Untuk wilayah Solo dan sekitarnya, termasuk di Waduk Cengklik, pihak yang bertanggung jawab adalah BBWS Bengawan Solo.
Pihaknya mencatat secara nasional target penanaman satu juta pohon, sedangkan di wilayah Solo dan sekitarnya 7.500 bibit, termasuk di Waduk Cengklik, yakni ditanam sebanyak 1.500 bibit pohon mangga, kelengkeng, dan rambutan.
Ia mengatakan setiap waduk ada yang dinamakan kawasan "gerinda" atau daerah penyangga untuk pelestarian waduk itu. Di daerah penyangga dilakukan konservasi dengan salah satunya berupa penanaman pohon.
"Penanaman pohon ini banyak sekali manfaatnya, antara lain untuk menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen atau udara segar untuk manusia. Jika turun hujan air bisa masuk menyerap ke tanah diikat oleh pohon, sehingga air waduk tersedia secara lestari," kata dia.
Menurut Charisal, tanah di kawasan Waduk Cengklik subur sehingga ditanam pohon jenis apa saja akan tumbuh dengan baik.
Pihaknya menanam pohon yang memberi hasil bagi masyarakat, seperti buah-buahan.
"Kami menanam tanaman buah bersama masyarakat nanti jika menghasilkan buah silakan mereka yang akan memanen," katanya.
Baca juga: Cuaca panas turunkan produksi ikan Waduk Cengklik
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018