Ketua "Gudang Dolanan Indonesia" Endi Aras saat ditemui pada pembukaan pameran mengatakan mereka ingin anak-anak mengisi hari libur sekolah dengan permainan tradisional.
"Kami berharap anak-anak bisa bermain di sini. Mereka bebas memilih mau bermain apa saja selama seminggu penuh," kata dia.
Endi mengatakan ada sekitar 200 permainan yang dibawa dalam pameran tersebut, jumlah itu tidak seberapa dibandingkan jumlah permainan tradisional seluruh Indonesia yaitu sekitar 2500 permainan.
Saat ini, kata dia anak-anak lebih cenderung memilih kegiatan bermain gawai dibandingkan dengan bermain permainan tradisional. Padahal permainan tradisional dapat melatih olah tubuh anak, dan juga melatih kerja sama antar teman.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan permainan tradisional berperan penting dalam pendidikan karater. Selain dapat melatih motorik anak, mainan tradisional juga memiliki nilai tradisi dari masyarakat Indonesia.
Permainan tradisional juga dapat bertemu dengan teknologi, dia dapat ditransformasikan ke dalam bentuk digital, kata Hilmar.
Baca juga: Museum Nasional adakan pameran permainan tradisional
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018