Mumbai (ANTARA News) - Sebelas orang, termasuk dua anak-anak, tewas dan lebih dari 90 orang dirawat di rumah sakit sesudah menyantap makanan keagamaan di kuil di negara bagian Karnataka di India selatan, kata polisi pada Sabtu.
Polisi menyebut kejadian itu sebagai dugaan perkara keracunan besar makanan.
Dua orang diperiksa sehubungan dengan kejadian pada Jumat itu, sesudah peserta ibadah itu jatuh sakit setelah makan nasi tomat di kuil Hindu. Banyak orang masih dirawat karena muntah, diare dan penyakit pernafasan.
Baca juga: 20 anak meninggal di India diduga keracunan makanan
Laporan media di India menyatakan kemungkinan keracunan makanan itu adalah hasil dari pencemaran racun hama, tapi polisi mengatakan terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang penyebabnya, demikian Reuters melaporkan.
"Kami mengirim organ korban meninggal dan makanan beracun itu ke laboratorium forensik," kata Geetha MS, perwira utama polisi di kabupaten Chamarajanagara, tempat kuil itu berada, kepada Reuters, "Sesudah menerima laporan itu, kita baru bisa mengatakan yang salah."
Beberapa burung gagak dan anjing juga ditemukan mati sesudah menyantap makanan itu, kata Geetha.
Baca juga: Delapan tewas akibat keracunan nasi dan babi di gereja India
Pada 2013, 23 murid tewas di negara bagian Bihar, India timur, dalam salah satu keracunan makanan massal terburuk di negara itu. Polisi menduga bahwa itu disebabkan minyak goreng, yang disimpan dalam wadah yang sebelumnya digunakan untuk menyimpan pestisida.
Pemerintah Karnataka akan memberikan bantuan keuangan 500.000 rupee (105 juta rupiah) kepada keluarga masing-masing yang meninggal, kata media.
Editor: Boyke Soekapdjo
Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018