Jakarta, 16/12 (Antara) - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie, kampanyekan pentingnya bersahabat dengan hewan dan mengapresiasi adanya komunitas pencinta musang atau Musang Lovers Jakarta.

"Saya mengapresiasi kepada saudara-saudara pecinta hewan musang ini. Apalagi komunitas pecinta musang ini tidak biasa, yang biasa itu kucing atau anjing. Semakin banyaknya komunitas pencinta hewan, itu bagus," kata Jimly saat hadir sebagai pembicara di Festival Musang Ibukota yang diselenggarakan oleh Musang Lovers Jakarta di Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Minggu.

Jimly berharap komunitas tersebut dan komunitas pencinta hewan lainnya lebih dipromosikan agar semakin banyak masyarakat yang peduli pada hewan. Biar masyarakat makin menyadari pentingnya hidup damai dan bersahabat dengan hewan.

"Hewan itu jangan dimusuhi, termasuk dengan hewan liar sekalipun itu bukan musuh kita. Toh mereka juga tidak memusuhi kita. Jadi harus seimbang," kata Jimly.

Bahkan dihadapan ratusan Musang Lovers yang hadir di acara tersebut, calon anggota DPD dari DKI ini berjanji, akan ikut mempromosikan tentang perlunya kesadaran masyarakat bersahabat dengan lingkungan khususnya hewan.

"Kalau nanti saya terpilih, saya akan promosikan kesadaran pentingnya hewan peliharaan ke seluruh Indonesia, supaya semua daerah punya kesadaran yang sama soal pentingnya kita membina hewan peliharaan bahkan hewan liar," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) ini juga menyinggung soal pentingnya Indonesia memiliki aturan atau undang-undang yang secara spesifik mengatur soal hak asasi hewan atau animals right seperti di negara Eropa dan Amerika.

"Tak hanya hak asasi manusia, tetapi juga hak hewan atau animals right harus ada. Karena selama ini hak hewan itu paling dilupakan orang. Kalau kita masih sibuk ngurusin human right, di negara maju sudah berdebat animals right," ungkapnya.

Menurutnya, di Indonesia sebenarnya telah dibuat Undang-undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Namun UU tersebut belum mencakup kesejahteraan hewan secara keseluruhan.

"Sayangnya kita disini belum terlalu menyadari pentingnya lingkungan hidup, hewan, itu masih diabaikan. Maka manusia belum bersahabat dengan hewan," kata Jimly.

Padahal salah satu ciri peradaban sebuah bangsa dikatakan maju, jika adanya keseimbangan hidup antara manusia, hewan, dan lingkungan, katanya.

Baca juga: Apa yang dimaksud hak asasi hewan?
Baca juga: Penyayang binatang minta Jokowi berantas pasar hewan ilegal
Baca juga: Penyayang Binatang Protes Pemusnahan Anjing Liar

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018