Kerinci, Jambi (ANTARA News) - Pasca-gempa Bengkulu berkekuatan 7,9 Skala Richter (SR) pekan lalu yang juga dirasakan amat kuat getarannya di Kabupaten Kerinci, karena berdekatan dengan pusat gempa hingga kini sebagian warga kabupaten itu masih tidur di tenda. Budi Vrihaspati Jauhari (43), Warga Sungai Penuh, Kerinci, pada Rabu kepada ANTARA News mengemukakan bahwa sebagian warga itu masih tidur di tenda karena juga trauma gempa vulkanik berkekuatan 7,0 SR yang melanda daerah dataran tinggi Jambi itu pada 1995 yang menyebabkan ribuan rumah rusak berat dan ringan serta sedikitnya 82 orang meninggal, serta gempa pekan lalu itu. Warga yang masih banyak menginap di tenda-tenda seperti di Kecamatan Danau Kerinci, Keliling Danau, Kumum, Debai, Gunung Raya, dan Tanjung Pauh. Mereka yang tidur di tenda juga terlihat banyak orangtua lanjut usia dan bayi yang tertidur lelap. Mereka meminta pemerintah memberi bantuan tenda, selimut dan obat-obatan, sebab sampai saat ini mereka sebagian besar belum mendapatkan bantuan, meski tidak ada korban jiwa, atau rumah rusak, tetapi mereka trauma gempa 1995 itu. Menurut Budhi, tim Satkorlak pun hingga kini belum membantu dan meninjau warga di kawasan hilir Kabupaten Kerinci itu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007