Jakarta (ANTARA News) - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengkritisi kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan menggunakan kotak suara berbahan karton di Pemilu 2019, karena diduga mengurangi kredibilitas pelaksanaan Pemilu.
Hal itu dikatakan anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Chusni Mubarok sehingga dirinya menilai wajar jika keputusan KPU itu menuai kritik dari masyarakat.
"Hal ini semakin menambah keraguan masyarakat mengenai kredibilitas Pemilu mendatang. Saat ini kan marak ancaman Pemilu 2019 berlangsung tidak adil. Mulai dari tercecernya KTP Elektronik hingga daftar pemilih yang juga masih bermasalah," kata Chusni dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.
Selain itu dia menilai, kondisi fisik kotak suara berbahan karton itu yang akan memunculkan kecurigaan di tengah masyarakat.
Sebelumnya, Ketua KPU RI Arief Budiman meyakini kotak suara berbahan karton yang kedap air tetap aman digunakan karena sudah empat kali digunakan saat Pemilu dan semua dengan lancar.
"Kotak suara berbahan karton kedap air bukan hal baru tapi sudah dilakukan di Pemilu 2014, Pilkada 2015, Pilkada 2017 dan di 2018. Sebenarnya relatif tidak ada laporan Pemilu terganggu karena gunakan karton kedap air," kata Arief usai Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil Perubahan (DPTHP) 2 Pemilu 2019, di Jakarta, Sabtu.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon presiden, yaitu nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca juga: KPU soal kotak suara berbahan karton
Baca juga: KPU Yogyakarta mulai kemasi logistik Pemilu
Baca juga: KPU Medan pastikan kualitas bahan kotak suara
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018