"Kalau situasi normal, saya yakin target tersebut tercapai," katanya kepada Antara di Beijing, Sabtu.
Pada 2018 pihaknya menargetkan 3 juta kunjungan wisatawan asal daratan Tiongkok tersebut, mamun akibat gempa bumi di Lombok disusul bencana serupa yang diikuti tsunami di Sulawesi Tengah, Kemenpar merevisi target tersebut menjadi 2,6 juta kunjungan wisatawan China.
Selama periode Januari-Oktober 2018 kunjungan wisatawan China baru terealisasi sebanyak 1,87 juta.
Pada 2017 Kemenpar menargetkan 2,5 juta kunjungan wisatawan China. Namun akibat letusan Gunung Agung di Bali, target tersebut terealisasi kurang dari 2 juta.
Optimisme Menpar atas pencapaian target kunjungan wisatawan China pada tahun depan didasari kebijakan Kemenpar menetapkan Singapura sebagai pusaran (hub) pasar pariwisata Indonesia.
"Kelemahan kita ini tidak banyak memiliki penerbangan langsung. Singapura punya 11 penerbangan langsung ke kita. Ini yang kita manfaatkan," ujarnya.
Kemudian dia mencontohkan wisatawan dari India yang sampai tiga tahun Kemenpar menununggu penerbangan langsung menuju Indonesia.
Namun dengan memanfaatkan hub Singapura itu, maka dari tahun ke tahun tingkat kunjungan wisatawan India ke Indonesia naik di luar dugaan.
"Kunjungan wisatawan India tiba-tiba melonjak melampuai Korea (Selatan) pada tahun 2017. Tahun 2018 melampaui Jepang. Dari dulu kita ini memuji-muji Jepang. Tapi Jepang itu tidak pernah naik dari angka 500.000. Tiba-tiba India naik terus. Tahun lalu saja India sudah 500.000, sementara Jepang tahun ini masih 500.000. Makanya India tahun depan kita proyeksikan 650.000," ujar Arief.
Program lainnya adalah menjual paket wisata dengan harga diskon (hot deals). Pada tahun ini Kemenpar menjual lebih dari 500.000 hot deals tersebut.
Menurut dia, pasar wisatawan dari China masih sangat menggiurkan. Dari 120 juta wisatawan China yang berlibur di luar negeri, Indonesia baru mendapatkan 2 persen saja.
Baca juga: Toko China di Bali diminta transaksi dengan rupiah
Baca juga: Toko China di Bali diizinkan buka lagi
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2018