Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke New York, Amerika Serikat, pada 22-26 September 2007, dijadwalkan akan memimpin pertemuan negara-negara pemilik hutan tropis dalam upaya menghadapi dampak perubahan iklim global. "Secara terpisah, Presiden juga akan memimpin pertemuan negara-negara pemilik hutan tropis," kata Menlu Hassan Wirajuda kepada wartawan usai mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Rabu. Menlu mengatakan, beberapa waktu lalu memang ditetapkan ada delapan negara yang diundang, tetapi sekarang jumlahnya bertambah karena di luar delapan itu mereka juga menyatakan memiliki hutan tropis. "Ada sekitar 20-an negara pemilik hutan tropis, tentunya kita akan membuka luas," kata Menlu. Selain akan memimpin pertemuan dengan negara-negara pemilik hutan tropis, katanya, agenda utama Presiden Yudhoyono di New York adalah menghadiri pertemuan tingkat tinggi mengenai perubahan iklim yang dihadiri 88 kepala negara. "Kita menempati posisi khusus karena Desember 2007 akan menjadi tuan rumah Konferensi Bali atau United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC)," katanya. Presiden Yudhoyono di New York juga akan menghadiri Sidang Dewan Keamanan PBB yang akan dipimpin Perancis sebagai ketua dan dihadiri delapan kepala negara dari 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB. "Temannya adalah masalah kemiskinan dan keamanan di Afrika. Dari pihak kita, yang perlu ditonjolkan adalah dalam membangun upaya kerjasama Asia dan Afrika, seperti kerjasama teknik dan pelatihan," katanya sambil menambahkan bahwa sumbangsih Indonesia selama ini adalah dalam hal pengiriman pasukan perdamaian seperti ke Kongo dan Liberia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007