Kami pastikan tingkat persaingan bakal kompetitif dengan hadirnya pelari-pelari yang sering menjuarai nomor 10K di sejumlah ajang bertaraf nasional

Semarang (ANTARA News) - Sejumlah pelari nasional dipastikan mengikuti lomba lari Semarang 10K yang akan digelar pada Minggu (16/12) dengan mengusung konsep "sportourism".

"Kami pastikan tingkat persaingan bakal kompetitif dengan hadirnya pelari-pelari yang sering menjuarai nomor 10K di sejumlah ajang bertaraf nasional," kata panitia penyelenggara Semarang 10K, Chatarina Rini, saat dihubungi melalui telepon di Semarang, Jumat.

Sejumlah pelari nasional pada ajang Semarang 10K itu antara lain, Atjong Tio Purwanto, Jauhari Johan, Nur Shodiq, Novita Andriyani, dan Helda Napitupulu.

Atjong Tio Purwanto, Jauhari Johan, dan Nur Shodiq adalah juara pertama hingga ketiga pada nomor lari 10K kategori nasional pada ajang Borobudur Marathon di Magelang bulan lalu, sedangkan Novita Andriyani adalah juara ketiga half marathon pada even yang sama.

Ia menyebutkan Semarang 10K akan diikuti 2.000 peserta lari dari? berbagai provinsi di Indonesia dan pelari mancanegara seperti Kenya, Inggris, serta Belanda.

"Hari ini, para pelari yang sudah mendaftar sudah mulai mengambil `race pack` di objek wisata Kelenteng Sam Poo Kong," ujarnya.

Lomba lari yang diselenggarakan Pemerintah Kota Semarang dengan menggandeng Gets Hotel ini memadukan dua aspek yaitu olahraga dan pariwisata.

Berbeda dari lomba lari lainnya, kata dia, Semarang 10K akan melalui rute yang mewakili akulturasi budaya, napak tilas sejarah hingga kemegahan arsitektur bangunan zaman Belanda seperti bangunan Lawang Sewu dan Gereja Gedangan.

Tidak hanya itu, para peserta juga akan disuguhi atraksi budaya khas Jateng di beberapa titik sepanjang rute lomba Semarang 10K berjarak 10,19 kilometer itu.

Rute Semarang 10K adalah Jalan Pemuda, Jalan Pandanaran, kawasan Simpang Lima, Jalan M.T. Haryono kemudian menyusuri kawasan Kota Lama Semarang, tepatnya di Jalan Merak, Jalan Cendrawasih, Taman Srigunting hingga Jalan Letjen Suprapto dan kembali ke Jalan Pemuda.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018