Banda Aceh (ANTARA News) - Bencana banjir mengepung 39 desa pada tujuh kecamatan di wilayah Aceh Tenggara serta sejumlah tanggul jebol akibat hujan lebat dan sungai meluap dalam beberapa hari terakhir.
"Ada rumah roboh tersapu banjir di Desa Tualang Sembilar, Bambel. Ada juga beberapa jembatan gantung penghubung antardesa terputus Kamis (13/12) malam," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Jumat.
Ia menyebutkan, dari ke-39 wilayah desa ini, sembilan desa di antaranya Bambel Baru, Tualang Baru, Kute Meliye, Alur Buluh, Telengat Pagan, Mbak Sako, dan Babul Makmur di Kecamatan Bukit Tusam, digenangi air karena luapan Sungai Alas dengan ketinggian air hingga satu meter.
Selain itu di Lawe Hijo, tanggul Sungai Lawe Kinga pecah yang mengakibatkan wilayah Kuning I tergenang air hingga ke badan jalan lintas nasional. Sedangkan di Terutung Payung, tanggul daerah aliran sungai (DAS) Alas juga jebol.
Sementara itu, di Babusalam terdapat dua sungai yang tanggulnya jebol, yakni DAS Sungai Alas dan DAS Sungai Bulan yang mengakibatkan lima desa tergenang, seperti Mendabe, Batu Mbulan Sepakat, Kuta Cane Lama, Ujung Barat, dan Mbarung yang juga terdapat jembatan terputus menuju ke Kecamatan Lawe Alas.
Kemudian di Darul Hasanah akibat tanggul Sungai Lawe Mamas jebol, membuat lima desa terendam air, seperti Mamas Baru, Kuta Ujung, Kute Rambe, dan Nabukh Buluh.
Selain itu ada lima desa di Ketambe yang juga mengalami tanggul pecah di DAS Sungai Alas, seperti Bener Bepapah, Simpur Jaya, Jambur Lak-lak, Lauser, dan Jati Sara.
Terakhir sembilan desa di dua kecamatan, yakni Tanoh Alas, dan Babul Rahmah terendam akibat tanggul Sungai Alas pecah sehingga menggenangi wilayah, seperti Salim Pinim I, Khutung Mbelang, Rambah Sayang, Kute Mejile, Jambur Damar, Titi Mas, Tuhi Jongkat, Titi Harapan, dan Alas Mesikhat.
"Rata-rata banjir merendam rumah dan halamannya, dan kini dalam situasi siaga sebagai antisipasi jika air naik. Untuk Desa Kayu Mbelin di Lawe Sigala-gala akibat DAS Sungai Kayu Mbelin mengakibatkan satu jembatan tersumbat," katanya.
Selain itu, Dusun Lawe Dundung di Desa Lauser, Ketambe, masih terisolir akibat jembatan gantung penghubung desa terputus.
"Kemungkinan jumlah desa, dan kecamatan yang terdampak banjir bertambah. Karena jalan menuju ke wilayah yang terkena banjir belum bisa lewati, meski di beberapa desa air telah surut," kata Dadek.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat mengingatkan, agar sejumlah wilayah mewaspadai potensi terjadinya banjir akibat curah hujan meningkat dalam beberapa hari ke depan di Aceh.
Kepala Seksi Data BMKG Stasiun Meteorologi Aceh, Zakaria Ahmad mengatakan, potensi tanah longsor juga perlu diwaspadai bagi mereka yang tinggal di daerah dataran tinggi di provinsi paling barat Indonesia tersebut.
"Adanya belokan angin yang terjadi di wilayah Aceh di bagian Tengah dan Timur, dan adanya daerah konvergensi angin di bagian Barat wilayah Aceh mengakibatkan curah hujan meningkat," tegasnya.
Baca juga: Banjir genangi 9 desa di Subulussalam Aceh
Baca juga: Bupati: Aceh Barat darurat banjir
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018