Tingkat ketertarikan yang kami terima dari berbagai tempat di dunia mencerminkan kekayaan warisan dari turnamen unik ini

London (ANTARA News) - Keinginan London untuk terus menjadi tuan rumah turnamen tenis akhir musim Final ATP setelah tahun 2020 menghadapi tantangan persaingan dari empat kota lainnya yang berminat menggelar turnamen bergengsi tersebut, demikian diumumkan ATP pada Jumat.

ATP mengatakan, Manchester, Singapura, Tokyo, dan Turin sedang dalam fase proses final untuk mendapat hak penyelenggaraan edisi 2021 hingga 2025.

Arena O2 London telah menggelar turnamen ini sejak 2009, namun meskipun venue tersebut sudah populer di kalangan pemain dan penonton, ATP mengumumkan Agustus lalu bahwa pihaknya sudah mengundang pencalonan dari kota-kota lainnya.

"Tingkat ketertarikan yang kami terima dari berbagai tempat di dunia mencerminkan kekayaan warisan dari turnamen unik ini," kata ketua ATP Chris Kermode dalam pernyataannya.

"Proses persaingan cukup ketat dan kota-kota kandidat layak mendapat apresiasi atas semangat dan visinya yang kreatif," katanya.

Lebih dari 40 kota menyatakan minatnya untuk menggelar turnamen akhir tahun yang diikuti delapan petenis putra terbaik tersebut.

Kandidat yang terpilih akan diumumkan Maret tahun depan.

Turnamen Final ATP telah melewati berbagai pergantian nama dan tempat penyelenggaraan sejak dimulai di Tokyo tahun 1970, termasuk 13 tahun di New York, enam tahun di Frankfurt, dan bergantian di Hanover, Lisbon, Sydney, Houston dan Shanghai.

Tahun ini turnamen Final ATP menyediakan hadiah 8,5 juta dolar AS, yang dimenangi Alexander Zverev setelah mengalahkan Novak Djokovic November lalu.

Reuters/T004

Baca juga: Zverev taklukkan Djokovic untuk menjuarai ATP Finals

Baca juga: Kontinen dan Peers pertahankan mahkota ganda ATP Finals

Pewarta: -
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018