Banda Aceh (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyerahkan 320 sertifikat tanah wakaf kepada masyarakat Provinsi Aceh di Masjid Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat, untuk menghindari sengketa lahan.

"Ini tidak hanya di Provinsi Aceh, tetapi juga di provinsi-provinsi yang lain. Setiap saya turun ke lapangan, ke desa maupun ke kampung yang saya dengar adalah banyaknya sengketa-sengketa lahan, sengketa tanah, baik antara masyarakat dengan masyarakat, masyarakat dengan pemerintah, masyarakat dengan perusahaan," kata Presiden dalam sambutannya usai menyerahkan sertifikat secara simbolik.

Menurut Presiden, pemerintah telah membagikan 5 juta sertifikat tanah pada 2017 dan menargetkan 7 juta sertifikat pada 2018 serta 9 juta sertifikat tanah pada 2019.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menambahkan pemerintah akan mempercepat pemberian sertifikat tanah.

"Banyak yang sudah berdiri lama bangunannya tetapi sertifikatnya belum ada. Ini yang kita percepat supaya tidak ada konflik, konflik lahan, konflik tanah itu terjadi," ujar Jokowi.

Selain itu, Presiden juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga persatuan dan persaudaraan ditengah perbedaan pandangan politik.

Kepala Negara menegaskan jangan karena pilihan bupati, pilihan gubernur maupun pilihan presiden masyarakat menjadi tidak saling sapa.

"Karena itu (pemilihan umum) setiap lima tahun ada. Perbedaan pilihan itu biasa dalam pesta demokrasi. Saya mengajak sekali lagi marilah kita jaga kerukunan kita, kita jaga persaudaraan kita, kita jaga persatuan kita, demi Aceh yang damai, demi Indonesia yang damai," tutup Jokowi mengakhiri sambutannya.

Presiden berada di Provinsi Aceh untuk melakukan kunjungan kerja pada 13-14 Desember 2018.

Baca juga: Pemerintah serahkan 5 ribu sertifikat tanah untuk rakyat di Jakarta Timur
Baca juga: Presiden bagikan 3.000 sertifikat di Kabupaten Bogor
Baca juga: Jokowi bagikan 1.300 sertifikat tanah

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018