Surabaya (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mengingatkan agar perusahaan pelayaran yang melakukan pelayaran ke China Selatan dan Filipina mewaspadai gelombang laut tinggi pada 19-24 September 2007 yang diperkirakan bisa mencapai empat-lima meter. Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMG Maritim Tanjung Perak, Arif Triyono, di Surabaya, Rabu, mengatakan, gelombang laut cukup tinggi tersebut sebagai dampak kecepatan angin yang juga relatif tinggi. Tinggi gelombang Laut Andaman di utara Aceh juga berkisar empat hingga lima meter, sedangkan Samudera Hindia yang berada di sebelah Barat Lampung dan Bengkulu, tinggi gelombang mencapai 3,5 meter. "Karena kondisi perairan yang membahayakan, maka kapal-kapal yang akan menuju China, Jepang dan Filipina harus lebih waspada. Karena gelombang bisa mencapai lima meter," katanya. Perairan Indonesia sendiri, katanya, kondisinya cukup kondusif. Tinggi gelombang kurang dari tiga meter, seperti tinggi gelombang di Laut Jawa dan Flores. Untuk penyeberangan Ujung (Surabaya) - Kamal (Madura) tinggi gelombang berkisar 0,2-0,7 meter, Ketapang (Banyuwangi) - Gilimanuk (Bali) tinggi gelombang antara 0,5-1,3 meter. Sementara itu badai tropis (tropical cyclone) "Wipha" kini mulai masuk daratan China. Badai itu kini berada di Selatan Shanghai dan akan bergerak ke Utara Shanghai. Kecepatan angin di pusat Wipha mencapai 160 kilometer per jam. Secara terpisah, prakirawan BMG Juanda Surabaya, Joko Sulistyo, mengemukakan bahwa berdasarkan pantauan citra satelit, hari ini cuaca untuk semua rute penerbangan di wilayah di Indonesia, kondusif. Angin bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan antara lima-35 kilometer per jam. Sedangkan kecepatan angin di Jatim mencapai lima-40 kilometer per jam.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007