Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai penurunan suku bunga Fed-fund sebesar 50 basis poin tidak banyak pengaruhnya terhadap perekonomian global pada 2007.
"Tentu saja akan mempengaruhi outlook atau proyeksi dari perkembangan perekonomian di dunia, tapi untuk tahun 2007 barang kali secara `immediately` (langsung) mungkin tidak terlalu banyak pengaruhnya," kata Sri Mulyani di Gedung DPR/MPR Jakarta, Rabu.
Menurut dia, penurunan Fed-fund Rate itu baru akan memberikan pengaruh besar bagi kondisi ekonomi global jika langkah tersebut memang efektif membuat suasana pasar menjadi lebih tenang, sehingga penyesuaian dari krisis yang terjadi di AS yang merembet ke Eropa dapat diatasi secara lebih baik dan lebih cepat.
Federal Reserve (Bank Sentral AS) melalui Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), Selasa (Rabu pagi waktu WIB), menurunkan tingkat suku bunga dasar federal-fund setengah poin menjadi 4,75 persen, dalam upaya menghadapi tekanan pasar kredit dan perumahan yang mengancam ekonomi terbesar dunia tersebut.
Lebih lanjut Menkeu memang mengharapkan berbagai penyesuaian dapat berlangsung dengan cepat, sehingga kondisi global tidak memberikan dampak negatif terhadap perekonomian nasional.
"Kita akan melihat, kan RAPBN 2008 masih dibahas dengan DPR, sedangkan untuk APBNP 2007 tidak akan banyak berubah, tinggal kita lihat nanti realisasinya bagaimana," katanya.
Mengenai tren harga minyak dunia yang akhir-akhir ini meningkat bahkan menyentuh harga 81 dolar AS per barel, Sri Mulyani mengatakan APBNP 2007 sudah ditetapkan sehingga tinggal menganalisis realisasinya pada Desember nanti.
"APBNP 2007 kan sudah diketok, jadi nanti angka realisasinya pada akhir Desember akan kita hitung dari sisi penerimaan dan pengeluaran, terutama subsidi," katanya.
Menurut Menkeu, kenaikan harga minyak tidak akan banyak mempengaruhi defisit APBN, karena dari peningkatan pengeluaran akan diikuti dengan peningkatan penerimaan.
"Pengeluaran yang antara lain dicerminkan dari subsidi dan penerimaan, keduanya bergerak dalam irama yang searah," katanya.
Menurut dia, harga minyak tidak akan banyak memberikan pengaruh negatif kepada APBN, yang akan memberikan pengaruh negatif adalah jika produksi minyak turun drastis.
"Yang akan banyak mempengaruhi itu kalau produksinya drop (anjlok)," tegasnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007