Dalam film besutan sutradara Rizki Balki dan diproduseri Multivision Plus Pictures (MVP) itu, Boy berperan sebagai Kokoh, seorang pemuda yang memilih resign dari kantornya untuk mendirikan sebuah usaha laundry.
"Seorang pengusaha yang merintis usaha dari nol, banyak rintangan. Cerita untuk semua orang," kata Boy dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Di awal perjalanan, Kokoh harus berhadapan dengan berbagai masalah, salah satunya para pegawai yang memiliki kepribadian aneh bin ajaib. Belum lagi pesaing tak terduga bernama Agustina yang diperankan Gisella.
"Aku menjadi pesaing usaha Kokoh. Secara enggak sengaja saja berdekatan tempat usahanya. Antara saling tertarik dan bersaing," tutur Gisella.
Baik Gisella dan Boy mengaku tak mengalami kesulitan saat harus syuting satu adegan bersama. Suasana syuting, kata mereka sudah cair. Pun dengan pemain lainnya seperti Tissa Biani (sebagai Tiur), Mamat Alkatiri (Kendi), Marshel Widianto (Deden) dan sederet pemeran lain seperti Oppie Kumis, Ence Bagus, Aming, Anyun Cadel hingga Gading Marten.
"Enggak susah. Dari awal ada acting coaching, suasana cair. Antara pemain sudah akrab dari awal," tutur Gisella.
Untuk mendalami karakter dan masuk ke dalam isi cerita, Boy dan para pemain sempat belajar dari pengusaha laundry selama beberapa waktu.
"Kita beneran ke tempat laundry. Diajarin baju jenis apa dimasukan ke mana. Praktik nyetrika. Kita belajar dulu. Dapat sertifikat untuk bisa buka laundry," ungkap Boy.
Dalam kesempatan itu, Rizki Balki mengatakan film ini dari sisi komedi mirip dengan film yang skenarionya ditulis Upi sebelumnya.
"Persaingan membuka bisnis. Karyawan beradaptasi dengan si bos. Gisella ada chemistry yang bisa dibawa menjadi pesaing bisnis," kata dia.
Baca juga: Gading dan Gisel tak pusingkan harta "gono-gini"
Baca juga: Boy William suka 2NE1 dan Girls' Generation
Baca juga: Gisella tak senang ramai tagar #SaveGempi di media sosial
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018