Palu (ANTARA News) - Pemerintah akan menjalankan program pendampingan dan pelayanan rehabilitasi sosial bagi anak-anak korban bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga evaluasi terakhir awal Maret 2019.

"Kami terus memberikan layanan sekaligus evaluasi apa yang sudah kita lakukan. Kegiatan hari ini juga sebagai evaluasi kita apakah layak meninggalkan Palu, Sigi dan Donggala atau terus dilanjutkan," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial Nahar di Palu, Kamis.

Dia mengatakan Kementerian Sosial pada awal Maret 2019 akan melakukan evaluasi terakhir untuk menentukan apakah akan menghentikan program rehabilitasi sosial anak korban bencana di Sulteng dan menyerahkan pelanjutannya kepada pemerintah daerah.

Nahar menjelaskan program rehabilitasi sosial anak korban bencana biasanya dilakukan dalam jangka enam bulan, namun karena bencana alam yang melanda Sulteng pada 28 September dampaknya sangat kompleks pemerintah belum memutuskan apakah akan menghentikannya setelah enam bulan.

Pada Kamis, Kementerian Sosial menggelar kegiatan One Day For Children untuk anak-anak korban bencana Sulteng di Lapangan Vatulemo Kota Palu untuk menghibur mereka sekaligus merayakan Hari Anak Nasional, Hari Anak Universal dan Hari Relawan se-Dunia tahun 2018.

Seribuan anak, serta pemerhati anak Seto Mulyadi dan perwakilan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak serta lembaga swadaya masyarakat terlibat dalam kegiatan itu.

Anak-anak terlihat ceria dan bersemangat mengikuti kegiatan yang meliputi penampilan paduan suara, tarian dan teater tentang bencana itu.

Kementerian Sosial dalam acara itu juga menyerahkan penghargaan kepada Gubernur Sulawesi Tengah, Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah dan lembaga dari dalam dan luar negeri sebagai mitra peduli anak.

Selain itu Kementerian Sosial memberikan bantuan sosial dalam bentuk Tabungan Sosial Anak (TASA) untuk 1.131 anak, bantuan Pondok Ceria Anak untuk 250 anak, bantuan sosial Temu Penguatan Kapasitas Anak dan Keluarga (TEPAK) untuk 420 anak, dan bantuan Peksos Goes to School bagi 1.450 anak, serta 1.000 paket bantuan untuk anak-anak.

Sementara Unicef memberikan 10.500 paket perlengkapan bayi dan perlengkapan anak serta 60 tenda perlindungan anak untuk panti asuhan dan pondok anak ceria.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018